Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Ramadan Kebaikan Melokal

Pameran Lukisan Gus Mus dan Sujiwo Tejo, Mencari Interpretasi yang 'Tidak Umum' dari Kaligrafi Islam

Pameran lukisan kaligrafi menjadi jalan alternatif bagi mereka yang ingin mencari interpretasi yang lebih 'tidak umum' dari kaligrafi Islam.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pameran Lukisan Gus Mus dan Sujiwo Tejo, Mencari Interpretasi yang 'Tidak Umum' dari Kaligrafi Islam
Sujiwo Tejo/Twitter
Sujiwo Tejo dan Gus Mus. 

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - KH Mustofa Bisri, atau biasa disapa Gus Mus, bersama beberapa seniman terkemuka, meluncurkan lukisan kaligrafi Islam karya mereka di sebuah pameran seni di Surakarta, Jawa Tengah.

Pameran yang berjudul Welas Asih tersebut berlangsung di Balai Budaya Soedjatmoko dan menampilkan 35 karya kaligrafi Islam dari 30 seniman ternama, di antaranya Gus Mus, Sidik Martowidjojo, dan Sujiwo Tejo.

Seperti dikutip dari ganaislamika, pameran Welas Asih dibuka pada hari Rabu (22/5/2019) malam diiringi dengan pertunjukan qasidah yang meriah dan salawat.

Kaligrafi karya Gus Mus yang berjudul “Berdzikir”. Foto: Stefanus Ajie/Jakarta Post
Kaligrafi karya Gus Mus yang berjudul “Berdzikir”. Foto: Stefanus Ajie/Jakarta Post (Foto: Stefanus Ajie/Jakarta Post)

Pameran ini tidak hanya menekankan iterasi artistik dari ayat-ayat Alquran, tetapi juga interpretasi surealis terhadap huruf dan simbol kaligrafi itu sendiri.

Perwakilan Balai Budaya Soedjatmoko, Zamroni mengatakan, pameran ini menjadi jalan alternatif bagi mereka yang ingin mencari interpretasi yang lebih 'tidak umum' dari kaligrafi Islam.

Lukisan karya Nasirun berjudul Imaji Perjalanan.
Lukisan karya Nasirun berjudul Imaji Perjalanan. (Foto: Stefanus Ajie/Jakarta Post)

"Seni kaligrafi merepresentasikan kombinasi antara seni dan agama. Setiap karya seni merepresentasikan perenungan pribadi seniman dengan keyakinan," katanya, sebagaimana dilansir dari The Jakarta Post.

Di antara karya-karya dalam pameran tersebut, yang menjadi sorotan adalah karya Sujiwo Tejo yang berjudul Wajah-Wajah Leluhur.

Seorang pengunjung melintas di hadapan kaligrafi karya Toyib Bukhoeri yang berjudul Asmaul Husna.
Seorang pengunjung melintas di hadapan kaligrafi karya Toyib Bukhoeri yang berjudul Asmaul Husna. (Foto: Stefanus Ajie/Jakarta Post)
Berita Rekomendasi

Karya tersebut melukiskan hubungan antara agama, seni, dan budaya yang harmonis.

Ketua Komunitas Pecinta Kaligrafi Nasional, Anis mengatakan, seni kaligrafi terbukti efektif dalam mengembalikan rasa kerendahan hati dan kasih sayang di kalangan masyarakat.

Kaligrafi karya Sujiwo Tejo yang berjudul Wajah-Wajah Leluhur.
Kaligrafi karya Sujiwo Tejo yang berjudul Wajah-Wajah Leluhur. (Foto: Stefanus Ajie/Jakarta Post)

"Keindahan kaligrafi Islam yang lembut akan menanamkan belas kasih di hati yang melihatnya, oleh karenanya, itu dapat menangkal kebencian dan kesombongan," katanya.

Pameran Welas Asih akan berlangsung hingga Senin (27/5/2019) besok. (ganaislamika/PH)

Artikel ini telah tayang di ganaislamika dengan judul Pameran Kaligrafi Islam Karya Gus Mus dan Sujiwo Tejo. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas