Perjalanan Nur Arisa Maryam, Gadis Jepang Mualaf, Ditolak Ibu, Hingga Sang Nenek Ikut Bersyahadat
Jalan Nur Arisa Maryam, seorang gadis Jepang memutuskan untuk masuk Islam tak semulus kulit halusnya.
Editor: Anita K Wardhani
“Ibuku kaget saat saya memberitahunya. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa putrinya menjadi Muslim tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Baca: Kenang Almarhum Ustaz Arifin Ilham, Keluarga Siapkan Lagu, Penyanyinya Seorang Mualaf
Dia benar-benar khawatir bahwa orang akan melihat saya secara berbeda dan menyerang saya, dan dia juga khawatir tentang pernikahan saya, karena dia tahu bahwa kita tidak memiliki banyak Muslim di Jepang.”
IbundaNur Arisa Maryam merasa kalut dengan berita mendadak ini dan tidak bisa memahami dengan apa yang terjadi terhadap anaknya.
Dia bahkan berkata kepada Nur Arisa Maryam, bahwa dia tidak mengakuinya lagi sebagai anak, dan untuk beberapa waktu dia tidak mau berbicara sama sekali kepada Arisa.
Baca: Lepas Rindu Pada Sang Kakak, Adik Almarhum Ustaz Arifin Ilham Bikin Lagu Rajawali Dzikir
Meski demikian, Nur Arisa Maryamtetap bersikap baik terhadap ibunya.
“Saya tahu ini adalah reaksi yang wajar, jadi saya melakukan yang terbaik untuk membuatnya menerima saya. Dan saya ingin membuatnya melihat saya menjadi orang yang lebih baik karena Islam. Jadi, saya berusaha menjaga hubungan yang baik dengan ibu saya,” ujar Nur Arisa Maryam.
Lain halnya dengan teman-teman Arisa, ketika diberitahu bahwa Arisa telah masuk Islam, beberapa dari mereka malah bertanya tentang bagaimana kehidupannya setelah menjadi Muslim.
“Mereka tidak mengatakan hal-hal buruk tentang Islam di depan saya. Alhamdulillah,” kata Nur Arisa Maryam.
Dukungan Sang Adik
Berbeda dengan ibunya, adik perempuan Arisa mendukung keputusan Arisa untuk menjadi Muslim, “Dia memberitahuku bahwa dia bahagia untukku,” kata Arisa.
Adiknya kemudian membantu Arisa untuk meyakinkan ibunya bahwa dia masih orang yang sama dan tidak ada yang berubah.
Namun, butuh waktu sampai ibunya menerimanya sebagai seorang Muslim, dan bahkan dia menangis ketika meminta maaf kepada Arisa.
Banyak orang takut berbicara dengan keluarga mereka tentang perpindahan mereka ke agama Islam.
Tidak semua keluarga terbuka terhadap agama dan budaya yang berbeda, dan inilah sebabnya Arisa tidak pernah memberi tahu ibunya tentang proses belajar Islam.