Wacana Larangan Mudik Lebaran 2020 Masih Simpang Siur, Kemenhub: Ada Kemungkinan
"Ada kemungkinan larangan mudik dilakukan pemerintah. Apalagi libur nasional diakomodir akhir 2020 saat pergantian tahun baru," ujar Budi Setiadi.
Editor: Whiesa Daniswara
![Wacana Larangan Mudik Lebaran 2020 Masih Simpang Siur, Kemenhub: Ada Kemungkinan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pemudik-mudik-nih5.jpg)
Sebatas Imbauan
![Kendaraan bermotor dari arah kota menuju pintu tol Pasteur terjebak kemacetan di Jalan Dr Djunjunan (Pasteur), Minggu (9/6/2019). Kemacetan terjadi pada H+3 Lebaran 2019, akibat banyaknya kendaraan pemudik dan wisatawan yang hendak kembali ke Jakarta dan kota lainnya. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/macet-pintu-tol-pasteur-arus-balik-lebaran-h3_20190610_080745.jpg)
Meski tak ada larangan mudik, pemerintah terus mengimbau masyarakat tidak pulang kampung saat Lebaran.
Mengingat potensi tinggi akan penularan wabah virus corona.
"Jadi yang pertama pertimbangan utamanya, dari tadi menjawab pertanyaan tadi, orang kalau dilarang pun mau mudik saja."
"Jadi kami imbau kesadaran bahwa kalau Anda mudik pasti bawa penyakit. hampir pasti bawa penyakit. Dan kalau bawa penyakit, di daerah bisa meninggal, bisa keluargamu," kata dia.
Baca: Survei SMRC: 31 Persen Warga DKI Jakarta Berencana Mudik Saat Wabah Corona
Baca: Ganjar Berikan Bantuan Kepada Warga Jateng yang Tidak Mudik dan Bertahan di Jakarta, Ini Syaratnya
Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) kepada 2.437 responden di 34 provinsi, sebanyak 63 persen menyatakan tak akan mudik pada tahun ini.
Namun, terdapat 12 persen responden yang mengatakan tetap akan mudik meski pandemi Covid-19 tengah melanda.
Lalu, 21 persen responden lainnya belum mengambil keputusan dan 4 persen lainnya sudah pulang kampung duluan.
Berdasarkan data di 2019 lalu, jumlah pemudik sebesar 18,3 juta orang.
Artinya, 12 persen dari 18,3 juta orang berjumlah sekitar 3 juta masyarakat yang akan tetap mudik di tahun ini.
Direktur Riset Katadata Insight Center Mulya Amri mengatakan, penting untuk diperhatikan mereka yang menyatakan bakal tetap mudik, serta mereka yang belum mengambil keputusan.
Baca: Pria Positif Corona Nekat Mudik dan Main Voli di Kampung, Ngaku ke Keluarga Sudah Sembuh
Baca: Tak cuma Mudik ke Korea, Shin Tae-yong Juga Kritisi Buruknya Penanganan Pandemi Corona di Indonesia
Berdasarkan data survei tersebut, mereka yang sudah mudik terlebih dahulu didominasi kelompok mahasiswa/pelajar sebanyak 39,4 persen.
Lalu, diikuti karyawan swasta sebesar 23,1 persen.
Mereka yang sudah mudik lebih dulu ini mulai mudik pada periode 1-5 Maret 2020 dan mencapai puncaknya pada periode 16-20 Maret 2020 saat Presiden Joko Widodo mengeluarkan seruan untuk belajar, bekerja dan beribadah di rumah.