Gus Miftah Sampaikan Hikmah dari Ibadah di Rumah, tanpa Dilihat dan Dipuji Orang Lain
Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang sering disapa Gus Miftah, menyampaikan hikmah beribadah di rumah.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang sering disapa Gus Miftah, menyampaikan hikmah beribadah di rumah.
Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya @gusmiftah, Selasa (21/4/2020), menurutnya, saat beribadah di rumah, masyarakat harus mempertahankan ibadahnya.
Pernyataan Gus Miftah ini terkait anjuran pemerintah untuk beribadah di rumah, selama pandemi virus corona.
"Salah satu hikmah ketika kita harus beribadah di rumah saja, adalah mampu tidak kita mempertahankan ibadah kita," ujarnya.
Ia menyebut, umat Islam bisa menunaikan salat ataupun ibadah lainnya, tanpa orang lain tahu.
"Ketika kita harus beribadah di rumah tanpa harus dilihat orang lain," kata dia.
Menurut Gus Miftah, mungkin ada orang yang melakukan ibadah untuk mengharap pujian dari orang lain saja.
"Selama ini mungkin kita semangat belajar di rumah karena kita dilihat orang lain, karena kita mengharap pujian orang lain," ungkapnya.
Baca: Gus Miftah Tanggapi Usulan Puasa Ramadan Diganti Fidyah karena Pandemi Corona: Kok Saya Gagal Paham
Baca: Syekh Ali Jaber: Ibadah Ramadan Saat Pandemi, Jadikan Rumahku Surgaku
Baca: Kisah Muksin Sembuh Dari Corona Setelah Dirawat di RSUD Jayapura: Fokus Ibadah Hingga Khatam Alquran
Sehingga, melaksanakan ibadah di rumah ini bisa jadi sebagai ujian untuk kita, untuk kualitas ibadah yang lebih baik.
"Maka di saat Allah menguji kita dengan beribadah di rumah, mampu tidak kita mempertahankan kualitas ibadah kita," jelas Gus Miftah.
"Maka hikmah ketika kita harus beribadah di rumah ini adalah, akankah semangat kita sama seperti beribadah di masjid," tegasnya.
"Adakah hikmah dari himbauan untuk beribadah dirumah?
Salah satu hikmah nya adalah mampu tidak kita mempertahankan kwalitas ibadah kita ketika sendiri sebaik ketika kita ibadah dihadapan orang lain?
Menjaga semangat ibadah baik ketika sendiri maupun ketika bersama orang lain," tulis Gus Miftah.
Imbauan Kemenag
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin, mengimbau umat Islam tetap berada di rumah selama menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.
Kebijakan tersebut disampaikan Kementerian Agama untuk mencegah penyebaran virus corona yang kini masih belum terselesaikan.
"Umat Islam di seluruh Indonesia diimbau agar dalam melaksanakan ibadah, baik salat dan segala aktivitas yang terkait dengan datangnya bulan suci Ramadhan, diharapkan untuk tetap berada di rumah," ujar Kamaruddin, dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Jumat (10/4/2020).
Baca: Pandemi Virus Corona, Kapolri Terbitkan Ketentuan Ibadah Ramadhan di Lingkungan Polri
Baca: 15 Panduan Ibadah Selama Covid-19 Mewabah Menurut Kementerian Agama Indonesia
Baca: MUI hingga PBNU Imbau Umat Muslim Ibadah Ramadan di Rumah Selama Pandemi Corona
Meski melaksanakan ibadah di rumah, Kemenag mengimbau untuk tetap menjalankannya sesuai fikih puasa.
Kamaruddin mengatakan, kegiatan yang mengumpulkan massa saat di bulan Ramadhan seperti buka bersama, Nuzulul Qur'an, dan tadarus Qur'an di Masjid, sementara ditiadakan.
Masyarakat diminta untuk melakukan kegiatan tadarus di dalam rumah masing-masing.
Selama menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, masyarakat diminta tetap mematuhi kebijakan dari pemerintah.
Masyarakat harus menjaga jarak fisik, untuk mencegah penularan virus corona.
"Seluruh umat Islam di Indonesia diharapkan tetap menjaga bersama physical distancing, dan berperan bersama dalam memerangi Covid-19 ini," imbau Kamaruddin.
Baca: Kemenag Akan Pantau Hilal dan Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan Sesuai dengan Protokol Covid-19
Baca: Panduan Ramadan 2020 dari Kemenag: Salat Tarawih dari Rumah, Tak Boleh Gelar Acara Buka Bersama
Baca: Ada Pandemi Corona, Kemenag Imbau Umat Muslim Tarawih di Rumah
Ia menjelaskan, kebijakan menjalankan ibadah dari rumah ini tidak akan mengurangi pahala, karena dilaksanakan dalam kondisi darurat.
"Mudah-mudahan pelaksanaan ibadah kita di rumah masing insyaAllah tak mengurangi kualitas ibadah kita, tidak mengurangi pahala kita, karena kita sedang dalam keadaan darurat."
"Kebijakan pemerintah terhadap rakyatnya tentu berorientasi kepada kemaslahatan," jelasnya.
Kamaruddin juga mengimbau agar masyarakat rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik, untuk membunuh virus corona.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menggunakan masker saat ke luar rumah dan tetap menjaga jarak aman.
"Menggunakan masker, menjaga jarak minimal 1 hingga 2 meter, tetap berada di rumah," tegasnya.
Kemenag juga meminta agar masyarakat tak melaksanakan mudik lebaran dan membatasi kegiatan sosial.
"Juga untuk kali ini kita melaksanakan ibadah di rumah dan tidak mudik pada saat nanti Idulfitri, serta batasi interaksi, lakukan semua dengan disiplin."
"Jadilah pahlawan, lindungi diri dan orang lain. Mari menangkan perang dengan Covid-19," ajak Kamaruddin.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.