Niat Shalat Tarawih, Bacaan Bilal, dan Doa Kamilin yang Dibaca Sesudah Shalat, Lengkap dengan Arti
Berikut ini bacaan niat shalat tarawih. Ada bacaan Bilal dan doa kamilin yang dibaca sesudah shalat Tarawih
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
اَلْبَدْرُالْمُ نِيْرِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ صَلُّوْاعَلَيْه ِ
ALBADRUL MUNIIRU SAYYIDUNAA MUHAMMADUN SHALLU 'ALAIHI.
Artinya : ''Bulan purnama yang bersinar seminar, junjungan kita Nabi Muhammad, bershalawatlah kamu semua atasnya ''
Selesai salam pada rakaat 6 shalat tarawih membaca :
فَضْلاً مِنَ اللهِ ……….الح
''FADL-LAM MINAL- LAHI WANI 'MAH ............... '', sampai akhirnya seperti tersebut di atas.
Kemudian diteruskan dengan salam seperti tersebut diatas
Selesai salam pada rakaat 8 shalat tarawih membaca :
سُبْحَانَ المَلِكُ الْقُدُّوسْ
''Subhaanal malikil quddus ............... . '', sampai akhirnya, dan diteruskan dengan shalawat seperti tersebut di atas.
lalu membaca :
اَلْخَلِيْفَةُ الأُوْلَى اَمِيْرُالْمُؤْ مِنِيْنَ سَيِّدِنَااَبُو ْبَكْرٍالصِّدِّ يْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
ALKHALIIFATUL UULAA AMIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA ABUU BAKRI - NISH SHIDDIQ'
Dan jamaah menjawab : RADLIYALLAAHU 'ANHU
Selesai salam rakaat 12 mengucapkan :
اَلْخَلِيْفَةُ الثَانِيَةُ اَمِيْرُالْمُؤْ مِنِيْنَ سَيِّدِنَاعُمَر ُابْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
ALKHALIFATUTS TSAALITSATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'UTSMA- ANABNI 'AFFAAN.
Artinya : ''Khalifah yang ketiga, amirul mukminin penghulu kami Usman bin Affaan''.
Dan jamaah menjawab : RADLIYALLAAHU 'ANHU.
Selanjutnya pembacaan dalam shalat tarawih dan tiap-tiap selesai rakaat ke -4, ke 8, ke 12, ke 16, dan ke 20 membaca :
سبحان الملك المعبود ….الخ
''Subhaanal malikil ma'buud s/d akhir- nya bersama, kemudian shalawat – shalawat seperti tersebut diatas dipimpin oleh bilal - dan dijawab oleh jamaah.
Pada rakaat 6, 10, 14 dan 18 shalat tarawih hendaknya membaca :
فضلامن الله … الخ
''FADL-LAM MINALLAAHI WANI'MAH s/d akhirnya.
Pada rakaat 16 shalat tarawih setelah salam mengucapkan :
اَلْخَلِيْفَةُ الثَّالِثَةُ اَمِيْرُالْمُؤْ مِنِيْنَ سَيِّدِنَاعُثْم َانُ ابْنُ عَفَّانُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
ALKHALIFATUTS TSAALITSATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'UTSMA- ANABNI 'AFFAAN.
Artinya : ''Khalifah yang ketiga, amirul mukminin penghulu kami Usman bin Affaan''.
Dan jamaah menjawab : RADLIYALLAAHU 'ANHU.
Kemudian pada rakaat ke 20 mengucapkan :
اَلْخَلِيْفَةُ الرَّابِعَةُ اَمِيْرُالْمُؤْ مِنِيْنَ سَيِّدِنَاعَلِي ُّ ابْنُ اَبِى طَالِبِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
ALKHALIFATUR RAABI'ATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'ALIYYIBNI - ABII THAALIB.
Artinya : ''Khalifah yang ke empat amirul mukminin penghulu kami Ali Ibnu Abi Thalib''.
Jamaah menjawab : RADLIYALLAAHU 'ANHU.
Sementara itu, terdapat doa kamilin yang lazimnya dibaca setelah shalat tarawih.
Doa juga menjadi cerminan sebuah ketundukan, kepasrahan, serta kerendahan hati di hadapan Allah SWT.
Berdoa dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun.
Dikutip dari Risalah Tuntunan Shalat Lengkap berikut ini bacaan doa kamilin:
ALLAAHUMMAJALNAA BIL ILMAANI KAAMILDNA , WALIFARAA IDLIKA MU-ADDIINA WA 'ALASH SHALAWATI MU HAAFIZHI1NA, WALIZ ZAKAATI FAA'I LINA, WALIMAA 'INDAKA THAALIBIINA WALI'AFWI KA RAAJIINA, WABIL HUDAA MUTAMASSIKIINA, WA'ANIL LAGHWI MU'RIDLIINA, WAFIDDUN-YAA ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, WABIL QADLAA I RAADLINA, WABIN NA'MAA I SYAAKIRII NA, WA'ALAL BALAA-I SHAABIRIINA WATAHTA LI WAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN S H A L L A L L A A H U 'ALAIHI WASALLAMA Y AUM A L QIYAAMATI SAA-IRII NA, WA'ALALHAUDLI WAARIDIINA, WAFIL J AN N ATI DAAKHILnNA WA 'ALAA SARIIRATIL KARA AM ATI QATDIIN, WABIHLURIN TININ MIJTAZAWWIJIINA, W AMIN SUNDLSIN WA ISTABRAQIN WADIIBAAJIN MUTALABBISHNA, WAMIN THA'AAMIL JANNATI AAKILIINA, WAMIN LABANIN WA 'ASALIN MUSHAF FDNA SYAARIBIINA BI-AKWAABIN WA-ABAARIIQA WAKA'SIN MIN MATININ MA'ALLAADZIIN A AN'AMTA 'ALAIHIM MINANNABIYYHNA WASIi SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH SHAALIHIIN A WAHASUNA ULAAIKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADL LU MINAL LAAHI WAKAFAA BILLAAHI 'ALIIMAA, WAL HAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIINA.
Artinya :
"Ya Allah, jadikanlah kami ( orang - orang ) yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala fardlu, menjaga shalatnya, menunaikan zakat, menuntut/mencari segala kebaikan di sisi-Mu, mengharap keampunan-Mu, senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjuk-Mu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud didunia dan mencintai amal untuk bekal diakherat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensyukuri segala nikmat-Mu dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di bawah naungan panji panji junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan melalui telaga yang sejuk, masuk didalam sorga, terhindar dari api neraka dan duduk ditahta kehormatan, didampingi oleh bidadari surga, dan mengenakan baju-baju kebesaran dari sutera mewarna-warnai, menikmati santapan sorga yang lezat, minum susu dan madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan kendi-kendi yang tak kering-keringnya, bersama-sama dengan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat pada mereka dari golongan para nabi, shiddiqin dan orang-orang yang shahid serta orang-orang shaleh. Dan baik sekali mereka menjadi teman teman kami. Demikianlah kemurahan dari Allah swt dan kecukupan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam".
(Tribunnews.com/Miftah)