Benarkah Tidurnya Orang yang Berpuasa itu Berpahala? Simak Penjelasannya
"Tidur itu boleh, tidurnya orang puasa katanya ibadah, tidurnya orang puasa ibadah itu kalau sekedar beristirahat." kata Siti kasiyati, S. Ag. M. Ag.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Mending untuk membaca buku, membaca Al-Qur'an, atau aktivitas lain yang bermanfaat," lanjut dia.
Hal itu seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah bahwa pada bulan Ramadan kita harus memperbanyak amalan-amalan yang baik, sehingga istirahat yang secukupnya saja.
Baca: Hukum Sengaja Mandi pada Siang Hari Ketika Puasa Ramadhan
Baca: Amalan Sunnah serta Bacaan Doa dan Dzikir di Bulan Ramadhan
Baca: Trik Penuhi Kebutuhan Minum Air Putih Per Hari Selama Puasa
Sebagian orang termotivasi dengan hadits berikut untuk banyak tidur di bulan Ramadhan.
"Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.”
Dijelaskan dalam buku Panduan Ramadhan terbitan Pustaka Muslim, bahwa hadist tersebut merupakan hadist yang dho'if atau lemah.
Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Adh Dho’ifah no. 4696 mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang dho’if (lemah).
Ibnu Rajab menerangkan, “Jika makan dan minum diniatkan untuk menguatkan badan agar kuat ketika melaksanakan shalat dan berpuasa, maka seperti inilah yang akan bernilai pahala."
Sebagaimana pula apabila seseorang berniat dengan tidurnya di malam dan siang harinya agar kuat dalam beramal, maka tidur seperti ini bernilai ibadah.
(Tribunnews.com/Tio)