Cerita Dari Kampung Kolang Kaling Yang Lebih Tenar Dari Nama Kampungnya Sendiri
Buah-buahan yang sering dikonsumsi pada saat ramadhan, baik untuk campuran kolak atau pun es buah.
Editor: Hendra Gunawan
Ferri Amiril Mukminin/Tribun Jabar
Untuk menghemat biaya proses perebusan buah kolang kaling dilakukan di kebun dengan bahan bakar kayu.
Hal tersebut bertujuan agar rasa pahit dalam biji putih kecil keluar.
"Biji putih dalam buah harus dikeluarkan terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa pahit," ujar Oteng.
Ia mengatakan, setelah biji putih dikeluarkan maka kolang-kaling akan direndam selama tiga hari dengan air bersih.
Hal tersebut juga bertujuan agar kolang kaling bersih dan tetap segar saat dipasarkan.
"Kalau saat ini kami baru bisa memenuhi pasar di Cianjur saja, berhubung kami juga baru memproduksi lagi," ujar Oteng.
Oteng berharap Ramadan kali ini buah kolang-kaling yang diproduksi bisa habis terjual. (Ferri Amiril Mukminin)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Mengenal Kampung Kolang Kaling di Cianjur, Jika Ramadan Tiba Kebun Pun jadi Tempat Produksi
Berita Rekomendasi