Bupati Sragen Siapkan Ruang Isolasi di Rumah Angker Bagi Pemudik yang Tak Patuhi Karantina Mandiri
Di Sragen, Jawa Tengah, pemudik yang nekat dan menolak isolasi mandiri di rumah, digelandang ke rumah kosong yang angker.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Mengingat keterbatasan tempat, Magetan hanya mengarantina sekira lima hari," katanya.
"Untuk selanjutnya diteruskan di rumah masing-masing," tambahnya.
Menurutnya, kurangnya fasilitas yang ada tidak dapat menampung banyak pemudik.
"Kami hanya punya aula, fasilitas mck juga cuma satu, kami berpendapat bahwa isolasi itu tidak bisa dimaksimalkan," ungkapnya.
"Kami memutuskan untukmelanjutkan isolasi di rumah masing-masing dan dipantau petugas medis," terangnya.
Dana Desa Digunakan untuk Isolasi
Lebih lanjut, Noor Achirul menerangkan, dana desa sudah digunakan untuk isolasi di balai desa tersebut.
"Dana desa sudah digunakan, baik pembuatan atau pun pengadaan vitamin untuk relawan dan kegiatan lain yang dilakukan oleh relawan," katanya.
Ia menegaskan, sejauh ini yang membuat isolasi menjadi sulit adalah kurangnya kesadaran para pemudik.
"Kadang-kadang agak sedikit kerepotan, karena beberapa (pemudik) enggan diisolasi, sehingga kami harus bertindak tegas, jemput paksa," terangnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)