Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Kisah WNI Berpuasa di Jepang: Guru Sekolah Bingung Anak-anak Wina Tak Makan Saat Jam Makan Siang

Sang guru sempat kaget saat melihat putra putri Wina berpuasa, sementara anak-anak yang lain makan siang dengan bento dan makanan sekolahnya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kisah WNI Berpuasa di Jepang: Guru Sekolah Bingung Anak-anak Wina Tak Makan Saat Jam Makan Siang
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Abbigeri Winanti atau Wina (kiri) bersama suaminya Prabhakarr Abbigeri (kanan). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menjalankan ibadah puasa bulan ramadan di Jepang terasa sangat berat karena jangka waktunya jauh lebih panjang daripada berpuasa di Indonesia.

Itulah yang dirasakan Abbigeri Winanti, warga negara Indonesia yang sudah menetap di Jepang sejak 2003 lalu.

"Berat juga sih masa bulan puasa ini di Jepang karena panjang puasanya. Namun alhamdullillah anak-anak saya mulai belajar puasa setengah hari dengan baika sejak usia 1 tahun," kata wanita yang kerap disapa Wina khusus Tribunnews.com, Jumat (1/5/2020).

Wina memiliki tiga orang anak, Anisa, Preeti dan Divyest.

Menurut Wina, tiga anaknya itu sudah terbiasa berpuasa yang diajarkannya sejak mereka kecil dan puasa penuh mulai kelas satu sekolah dasar.

Bahkan sang guru sempat kaget saat melihat putra putri Wina berpuasa, sementara anak-anak yang lain makan siang dengan bento dan makanan sekolahnya.

Berita Rekomendasi

"Anak saya sejak taman kanak-kanak sudah puasa. Gurunya kaget sekali kok tidak makan saat jam makan siang. Lalu saya jelaskan ke gurunya kalau kami muslim dan baru mereka mengerti," kata dia.

Guru sekolah anak-anaknya di Jepang tak mengerti mengenai agama Islam dan kaget melihat anak yang tidak makan.

"Mungkin disangka anak saya sakit barang kali tak enak badan sehingga tidak mau makan," kata Wina.

Di bulan ramadan ini, Wina mengaku pengeluarannya sedikit berkurang karena dia tidak perlu bayar uang makan ke sekolah karena anaknya berpuasa.

Baca: Pemerintah NTB Berhasil Identifikasi Awal Mula Penyebaran Covid-19, Sebagian Besar dari Klaster Ini

"Tentu saja saya selalu mengantar dan mendampingi anak saya kalau ke sekolah karena memang masih kecil," lanjutnya.


Tiga anak Wina masing-masing saat ini berusia 4 tahun, 10 tahun dan 13 tahun.

Wina yang juga baru saja mendapatkan lisensi resmi pemerintah Jepang sebagai tour guide Jepang yang resmi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas