Kapan dan Apa Tanda-tanda Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan? Ini Penjelasan Menurut Ustaz
10 hari terakhir di bulan Ramadhan disebut malam Lailatul Qadar. Bagi yang mengerjakan amalan di malam ini maka akan mendapatkan pahala yang berlipat.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Suut Amdani
TRIBUNNEWS.COM- Ada satu malam di bulan Ramadhan yang paling dinanti oleh umat muslim.
Yaitu pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan yang disebut dengan malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar juga disebut dengan malam seribu bulan.
Bagi siapapun yang mengerjakan amalan di malam ini maka akan mendapatkan pahala yang berlipatganda.
Itulah sebabnya Lailatul Qadar dijuluki dengan malam seribu bulan.
Baca: Makna Takjil yang Sebenarnya, Ternyata Artinya Bukan Buka Puasa
Baca: Hal-hal yang Membatalkan Puasa serta Siapa Saja yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa Ramadhan
Lalu, bagaimana tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar?
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Dr H.Baidi menjelaskan, ada tanda-tanda secara alamiah.
Artinya, kondisi alam turunnya Lailatul Qadar.
Cuaca pada malam hari sangat tenang dan udara terasa segar.
Pada pagi hari sinar matahari cerah dan tidak panas.
Saat malam Lailatur Qadar umat muslim disunnahkan untuk melakukan iktikaf, memperbanyak berdzikir dan istighfar.
Sementara itu, dilansir lampung.kemenag.go.id, dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan,” (HR Ath Thoyalisi).
Matahari pagi dalam keadaan jernih, tidak ada pancaran sinar
Dari Abi bin Ka’ab, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Subuh baru dari malam Lailatul Qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik” (HR Muslim).
Bulan pada malam hari seperti separuh bulatan
Dari Abu Hurairah berkata, “Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata: Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan” (HR Muslim).
Meskipun malam Lailatul Qadar memiliki tanda-tanda kemunculan, namun tidak semua orang bisa merasakannya.
Hal ini terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thobari.
Rasulullah SAW mengatakan, “Itu (tanda-tanda Lailatul Qadar) tidak mesti, seorang Muslim bisa saja mendapatkan malam mulia tersebut dan ia tidak melihat atau mendengar sesuatu dari tanda-tanda itu,” pungkasnya.
Baca: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Rabu 13 Mei 2020 di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi
Baca: Jelang 10 Hari Terakhir Ramadhan 1441 H, Berikut Tanda-tanda dan Amalan saat Malam Lailatul Qadar
Baca: Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri, Anak, dan Keluarga Serta Besaran Zakat Fitrah
Mengutip laman aceh.kemenag.go.id Kasi Bina Umrah dan Haji Khusus H Azhar MA memberikan penjelasannya.
Orang-orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah orang yang mulia.
Salah satunya ciri-ciri Ada orang yang mendapatkan Lailatul Qadar adalah orang yang selalu beriman kepada Allah SWT.
"Salah satunya imanan daimaan yaitu yang memiliki iman yang kuat kepada Allah."
"Keimanan yang sempurna yang tidak terpengaruh apapun, tidak terbang karena pujian dan tidak tumbang karena cacian," ujar Azhar.
Ciri yang kedua adalah hatinya tawadhu', tidak pernah merasa lebih baik dari orang lain.
"Kemudian ciri selanjutnya adalah qalban khasyi'an."
"Hatinya khusyuk, hatinya tawadhu' tidak pernah merasa lebih baik dari orang lain," lanjut Azhar
Azhar melanjutnya, ciri-ciri yang ketiga adalah orang yang bersifat at-taqwa (takwa) dan lisanan zakira (zikir yang berzikir).
"Inilah ciri-ciri orang mulia yang mendapatkan malam lailatul qadr."
"Semoga Allah menjadikan kita mendapat malam lailatul qadr," pungkas Azhar.
(Tribunnews.com/Bunga)