Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri: Meraih Hari Esok yang Lebih Baik dengan Fitrah dan Ketaqwaan
Contoh naskah khutbah Idul Fitri untuk sholat Id di rumah berjudul 'Meraih Hari Esok yang Lebih Baik dengan Fitrah dan Ketaqwaan'.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
Istri dan putra-putriku tercinta
Puasa ramadhan yang kita laksanakan sebulan penuh, hendaknya membekas dan berkesan didalam kehidupan kita, kita harus melestarikan nilai-nilai ritual dan spiritual ramadhan, diluar bulan ramadhan. Karena puasa yang sesungguhnya adalah puasa di luar bulan puasa, yaitu puasa menghadapi kehidupan.
Kita harus menyadari bahwa setan tidak pernah tinggal diam, menyaksikan umat manusia merayakan kemenangan Idulfitri, setan selalu berusaha untuk kembali menjerumuskan kita, dengan berbagai umpan, di antaranya dengan berbagai macam kesenangan, kemeriahan, dan sikap berlebih-lebihan.
Baca: Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri untuk Sholat Id di Rumah, Lengkap dengan Tata Caranya
Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar walillahilhamd
Istri dan putra-putriku tercinta yang dirahmati Allah SWT
Masa depan akan terus menjelang, hari esok akan segera datang, sebagai orang yang beriman tentu kita menginginkan adanya peningkatan dan perbaikan kualitas hidup kita, yang mengarah kepada sebutan insan yang bertakwa.
Nilai ketaqwaan adalah muara dari segala amal soleh dan amal ibadah yang kita lakukan. Ketaqwaan yang kita bina hendaknya memancar bukan saja untuk diri pribadi kita, namun juga untuk masyarakat dan lingkungan kita.
Keadaan yang ada dihadapan kita, adalah medan yang harus kita tempuh, besarnya cobaan dan rintangan akan menjadikan kita sebagai hamba-hamba Allah yang teruji, apakah akan menjadikan kita naik kelas, atau tinggal kelas tergantung dari kita dalam menyikapinya.
Selanjutnya hikmah terbesar dari perayaan Hari Raya Idul Fitri ialah tumbuhnya sikap bersilaturrahmi dengan sesama, saling memaafkan satu dengan yang lain. Ini termasuk akhlak yang paling mulia sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Barang siapa ingin diluaskan rizkinya, dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambungkan silaturahmi."
Selain bersilaturahmi, memberi maaf kepada orang lain juga termasuk akhlak yang mulia, maka hendaknya kita menjadi orang yang berjiwa besar untuk mau meminta maaf atau memberi maaf kepada orang lain sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-A’raf ayat 199:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Artinya: "Jadilah engkau pemaaf dan serulah orang-orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh."
Firman tersebut maknanya adalah engkau harus memaafkan orang yang mendzalimimu, engkau harus memberi kepada orang yang kikir kepadamu dan engkau harus menjalin hubungan dengan siapapun yang memutuskan hubungan denganmu.