Kecewa Lihat Bandara dan Mall Padat Saat Wabah Corona? Aa Gym Beri Pesan Sejuk Ini
Ustaz Aa Gym dalam Instagram pribadinya memberikan pesan sejuk tentang fenomena sesaknya pusat perbelanjaan dan bandara di saat wabah virus corona.
Editor: Anita K Wardhani
Dirinya pun juga menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah untuk berdiam diri dirumah. Hal itu dirasa perlu untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Masyarakat dihimbaunya untuk tidak berkerumun dan melaksanakan ibadah dari rumah saja. Harapnya wabah ini cepat berlalu karena kita Istiqomah untuk tetap di jalan Allah SWT.
"Ibadah pun tetap di rumah. Kalau kita berada di zona merah sesuai dengan anjuran Gubernur. Insyaallah kalau kita disiplin Allah akan menghilangkan wabah ini karena wabah ini kerumunan karena dimana kerumuman itu ada maka wabah itu pun datang.
"Dengan kita istiqamah semoga orang lain ikut terbawa Istiqomah maka Allah angkat mengangkat wabah dan kita bisa sekolah, bekerja, beraktivitas dengan normal di jaman baru jaman yang lebih berkah Taqoballahu Minna Wa Minku, disiplin, jaga jarak," tutup Aa Gym.
Turuti 'Emosi' Berlebaran, Masyarakat Kehilangan Rasionalitas
Belakangan pasar Tanah Abang ramai jadi perbincangan lantaran tetap dipadati pembeli di tengah pandemi.
Padahal pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan tegas menyebut belum ada pelonggaran PSBB dan tidak memberi izin kegiatan yang menimbulkan keramaian.
Kepadatan kawasan Pasar Tanah Abang yang cukup parah terjadi pada Minggu (17/5/2020) dan Senin (18/5/2020).
Terlihat pembeli yang berdatangan pun mengabaikan aturan physical distancing dan beberapa bahkan tidak mengenakan masker.
Para pedagang yang nekat berjualan kembali di tengah PSBB pun semakin banyak.
Dikutip dari Kompas.com, jelang lebaran kerumunan masyarakat saling berdesakan di kawasan pasar Tanah Abang yang lokasinya berada di zona merah Covid-19.
Hal ini menjadi sorotan banyak orang yang merasa 'terkhianati' lantaran selama ini patuh untuk tetap di rumah namun nyatanya banyak masyarakat yang nekat berbelanja hanya demi baju lebaran.
Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Ida Ruwaida seperti dilansir dari Kompas.com pun menyampaikan pandangannya terkait fenomena ini.
Ida berpandangan bahwa hal itu terjadi karena Lebaran merupakan tradisi yang sudah melekat di masyarakat dari generasi ke generasi.