Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Khasiat di Balik Lezatnya Buah Kurma Kesukaan Nabi Muhammad Saat Ramadan, Efeknya Bagus untuk Tubuh

Dari deretan menu sederhana di meja makan Nabi Muhammad SAW selalu terdapat kurma. tak hanya lezat, buah kesukaan Nabi ini memiliki segudang khasiat.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Khasiat di Balik Lezatnya Buah Kurma Kesukaan Nabi Muhammad Saat Ramadan, Efeknya Bagus untuk Tubuh
Shutterstock
Kurma jadi salah satu camilan sehat dibawah 20 ribu. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurma, buah yang tumbuh di iklim tropis dan biasa dikonsumsi sebagai makanan penutup (dessert), memiliki makna penting dalam budaya Timur Tengah dan Afrika Utara.

Hal itu karena buah ini sebagian besar tumbuh di dua kawasan itu.

Selama ini kurma dianggap sebagai simbol kekuatan, kemenangan, kelimpahan, dan iman.

Umat Islam pun menganggap pohon kurma dan buahnya sebagai sesuatu yang suci.

Dalam bahasa Arab, kata untuk kurma disebut 'tamr'.

Baca juga: Apa Itu Kurma? Simak 6 Manfaat Konsumsi Kurma Saat Sahur dan Buka Puasa Bagi Kesehatan

Baca juga: Ramadan 2021 Masih Pandemi, Ustaz Riza Muhammad Tausiyah ke Luar Kota dengan Prokes Ketat

Dikutip dari laman Daily Sabah, Senin (5/4/2021), kurma merupakan bagian dari makanan pokok yang dihidangkan di meja makan saat momen berbuka puasa selama ramadan.

BERITA TERKAIT

Dari deretan menu sederhana di meja makan Nabi Muhammad SAW selalu terdapat kurma. Ternyata tak hanya lezat, buah kesukaan Nabi ini memiliki segudang khasiat.

Saat berbuka puasa, Nabi Muhammad SAW memulainya dengan sedikit kurma segar atau kering dan seteguk air.

Beliau biasa mengkonsumsi kurma dalam jumlah ganjil dan mengeluarkan biji kurma menggunakan telunjuk dan jari tengahnya.

Pedagang sedang menata kurma yang berjualan di sekitar Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Pandemi Covid-19 yang melanda Jakarta membuat lesu penjualan kurma, keuntungan pedagang menurun hingga 80 persen lebih padahal pada tahun sebelumnya menjelang Ramadhan biasanya ramai pembeli. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pedagang sedang menata kurma yang berjualan di sekitar Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Pandemi Covid-19 yang melanda Jakarta membuat lesu penjualan kurma, keuntungan pedagang menurun hingga 80 persen lebih padahal pada tahun sebelumnya menjelang Ramadhan biasanya ramai pembeli. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Kurma memiliki kandungan gula alami, sehingga mengkonsumsinya tidak perlu menambahkan gula maupun oemanis buatan lainnya, ini tentunya sangat baik bagi tubuh.

Buah ini juga kaya akan serat, berbagai macam mineral serta vitamin B-6.

Kurma yang ditumbuk dan dipadukan dengan susu dan minyak disebut 'fariqa', dan perempuan yang baru saja melahirkan dianjurkan untuk mengkonsumsi campuran buah ini.

Selain itu, buah ini tidak hanya bisa dikonsumsi saat masih menjadi buah saja, namun ada banyak olahan hidangan penutup yang dibuat menggunakan buah ini dalam masakan Arab serta beberapa negara lainnya.

Kurma tidak hanya penting bagi umat Islam selama bulan suci ramadan.

Karena hadiah paling berharga yang dibawa oleh peziarah dari Mekkah saat kembali ke tanah air pun tidak hanya air zam-zam, namun juga kurma.

Mau sehat saat puasa? Ikuti di Tribunnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas