Masih Mau Makan Gorengan Saat Buka Puasa? Ahli Gizi : Tidak Beri Manfaat Apapun untuk Nutrisi
Gorengan jadi menu favorit, terutama saat buka puasa. Ditambah cocolan saos sambel atau lalapan cabe memang terasa lezat. Tapi, apa manfaatnya?
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gorengan kerapkali jadi menu favorit, terutama saat buka puasa. Ditambah cocolan saos sambel atau lalapan cabe memang terasa lezat. Namun, Anda pasti berpikir ulang jika tahu saran ahli gizi ini.
Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Pondok Indah dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.GK menyarankan pengolahan menu untuk berbuka puasa tidak melalui cara digoreng.
Hal itu karena makanan yang digoreng tidak memberikan manfaat apapun bagi kesehatan tubuh, terlebih untuk memenuhi asupan nutrisi selama berpuasa di bulan Ramadan.
"Pilih metode pengolahan makanan utama yang tidak menggorengnya secara lama atau deep fried. Tidak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengkonsumsi gorengan," ujar dr Tirta, dalam keterangan resminya, Senin (12/4/2021).
Kendati demikian, jika memang sangat berhasrat untuk mencoba makanan yang digoreng, maka konsumsi sedikit saja.
"Namun jika sangat ingin mengkonsumsinya, maka batasi sesedikit mungkin saat berbuka," jelas dr Tirta.
dr Tirta kemudian menjelaskan bahwa metode pengolahan yang baik untuk makanan yang dikonsumsi saat berbuka puasa adalah melalui cara kukus, panggang dan dibuat berkuah.
"Sebaiknya anda memilih metode masak yang baik agar memperoleh manfaat kesehatan dari puasa. Misalnya dengan menggorengnya dengan menggunakan airfryer, mengukus, memanggang atau membuat sup," kata dr Tirta.
Namun ia menyarankan agar pengolahan makanan untuk berbuka puasa sebaiknya dilakukan secara sederhana saja untuk menghindari bertambahnya kalori yang diperoleh dari bahan makanan lainnya.
Karena kalori yang berlebihan memiliki risiko besar menimbulkan penyakit seperti obesitas hingga jantung.
"Semakin sederhana cara pengolahannya, maka semakin baik, karena kita dapat terhindar dari penambahan kalori dari bahan-bahan lainnya," pungkas dr Tirta.