Panduan Terbaru Ibadah Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2021 dari Kemenag, Berikut Informasi Lengkapnya
Menteri Agama RI menerbitkan panduan ibadah 2021, karena umat muslim kembali menjalankan ibadah puasa di masa pandemi, berikut perubahan informasinya.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Agama Republik Indonesia telah menyampaikan bahwa bulan Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada hari ini, Selasa 13 April 2021.
Kali ini masyarakat muslim di Indonesia kembali menjalankan ibadah puasa di masa pandemi.
Sebelumnya, Kementerian Agama menerbitkan surat edaran No 03 Tahun 2021 yang berisikan Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah di tengah Pandemi Covid-19.
Namun dikatakan bahwa, edaran itu tak berlaku di daerah zona merah & oranye berdasarkan ketetapan Satgas Covid.
Kini, Kemenag kembali merilis panduan panduan ibadah Ramadan & Idul Fitri 1442 H yang tertuang dalam SE No 04 Tahun 2021.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ke-2 di Surabaya, Rabu 14 April 2021, Beserta Bacaan Niat Puasa
Baca juga: Puasa Pertama Nathalie Holscher, Bingung Si Bungsu Merajuk, Sule Ngakak Lihat Tingkah Istrinya Itu
Dikutip dari kemenag.go.id, Kemenag menyampaikan bahwa, surat edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan protokol kesehatan, sekaligus untuk mencegah, mengurangi penyebaran dan melindungi masyarakat dari risiko Covid 19.
Dikutip dari Surat Edaran Nomor 04 Tahun 2021, berikut ini panduan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 2021:
1. Umat Islam, kecuali bagi yang sakit atau atas alasan syari lainnya yang dapat dibenarkan, wajib menjalankan ibadah puasa Ramadan.
2. Sahur dan buka puasa dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga inti.
3. Kegiatan buka puasa bersama tetap dilaksanakan, harus mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan.
4. Pengurus masjid atau musala dapat menyelenggarakan kegiatan ibadah antara lain:
- Salat fardu lima waktu, salat tarawih dan witir, tadarus Al-Quran, dan iktikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50% dari kapasitas masjid atau musala dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman 1 meter antarjemaah, dan setiap jemaah membawa sajadah serta mukena masing-masing;
- Pengajian/Ceramah/Taushiyah/Kultum Ramadan dan Kuliah Subuh paling lama dengan durasi waktu 15 (lima belas) menit;
- Peringatan Nuzulul Quran di masjid/musala dilaksanakan dengan pembatasan jumlah audiens paling banyak 50% dari kapasitas ruangan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat;