LAZ Al Azhar Target Kumpulkan Zakat Hingga Rp 20 Miliar Pada Ramadan 2021
Di bulan Ramadan tahun ini, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar kembali menyelenggarakan event National Zakat Day, di kantor pusat Al Azhar, Jakarta
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di bulan Ramadan tahun ini, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar kembali menyelenggarakan event National Zakat Day, di kantor pusat Al Azhar, Jakarta, Kamis (29/4/2021).
Ketua Umum YPI Al Azhar Sobirin mengatakan pada penyelenggaraan kali ini LAZ Al Azhar menargetkan bisa mengumpulkan zakat, infak dan shodaqoh dari masyarakat dan keluarga besar Al Azhar hingga mencapai Rp 20 miliar.
"Tim yang ada di LAZ Al Azhar mentargetkan pada kegiatan tertentu, khususnya pada Ramadhan ini mentargetkan Rp 20 miliar, dari awal Ramadhan sampai selesai Ramadhan," kata Sobirin pada konferensi pers, Kamis (29/4/2021).
Namun secara target secara umum LAZ Al Azhar dalam setahun adalah Rp 50 miliar.
Baca juga: Suasana Ramadan di Termez Uzbekistan, Kota Kelahiran Imam At tarmidzi
Puncak terkumpulnya zakat dari masyarakat untuk bulan Ramadan sendiri biasanya di akhir Ramadan atau 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Sedangkan zakat, infak dan shodaqoh yang terkumpul pada penyelenggaraan hari ini mencapai hampir Rp 20 juta.
"LAZ Al-Azhar akan secara kontinyu menyelenggarakan program zakat untuk membantu mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia," kata Sobirin.
Baca juga: Es Kelapa Muda Jadi Menu Favorit Menaker Ida Fauziyah Saat Buka Puasa Ramadan
Pada penyelenggaraan zakat kali ini yang bertepatan dengan kondisi pandemi covid-19, LAZ Al-Azhar juga meluncurkan platform zakat secara online yang dapat di download di play store.
Sobirin HS mengatakan kegiatan ini menjadi momen LAZ Al Azhar dalam memberikan kemudahan masyarakat dalam beribadah terutama dalam berderma.
Baca juga: Menu Buka Puasa Anies Baswedan Selama Bulan Ramadan, Tiga Biji Kurma dan Air Kelapa Muda
Sobirin juga berharap agar aplikasi ini bisa digunakan oleh semua insan Al Azhar dan masyarakat umum agar manfaat yang diterima oleh para mustahik juga semakin luas.
"Sebelum masa pandemi sebagaian (penyelenggaraan zakat) dilakukan secara offline. Dengan adanya pandemi ini, kita meluncurkan kegiatan online untuk memfasilitasi muzaki dan orang-orang yang berinfak," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.