Budayawan Zastrow: Pandai Menata Hati Maka Hidupnya Menjadi Tenang dan Indah
Menata hati bukan perkara yang mudah, tetapi jika berhasil melakukannya maka hidupnya akan menjadi tenang, bekerja menjadi ikhlas, dan hidupnya baroka
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menata hati bukan perkara yang mudah, tetapi jika berhasil melakukannya maka hidupnya akan menjadi tenang, bekerja menjadi ikhlas, dan hidupnya barokah serta indah.
Hati, adalah sebuah anugerah Tuhan, yaitu dengan adanya hati kita dapat merasakan diluar dari panca indra kita.
Hati mengajarkan orang untuk bertindak-tanduk baik dalam kehidupan, hati pun mengarahkan kehidupan ini untuk menciptakan suasana yang harmonis sebagai makhluk sosial.
Hati pun bagaikan seputih embun yang memberi kesejukan dan menundukkan amarah dikala manusia menggunakan akal pikirandalam menjawab kegelisahan hidup.
Oleh karena pentingnya hati, semua generasi bangsa diminta agar pandai menata hati sehingga hidupnya menjadi tenang.
Lantaran hati berfungsi sebagai sebuah sistem yang akan menentukan baik buruknya kehidupan.
Hal tersebut dipesankan oleh seorang budayawan Ngatawi Al-Zastrow pada acara ngabuburit bersama Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan dengan tema "Dakwah Sunan Bonang; Menata Hati Menata Kehidupan, pada hari Minggu (9/5/2021) Pukul 17.00 WIB.
“Saat ini menata hati bukan masalah yang mudah. Jika mensyukuri apa yang dianugerahkan Allah Swt, pekerjaan dijalankan dengan ikhlas, maka hidup akan tenang. Hati disini, substansinya adalah sebagai motor, penggerak, dinamisator, evaluator, itu adalah hati kita," Jelas Zastrow.
Zastrow menuturkan bahwa dakwah yang penting adalah dakwah yang mampu mengajak para pendengarnya untuk sama-sama menata hati, sebagaimana halnya dakwah yang dilakukan Sunan Bonang.
Sebagaimana kita tahu bagaimana saat ini banyak sekali tarekat-tarekat yang membantu manusia dalam membersihkan dan menata hati.
Baca juga: Tata Cara dan Bacaan Niat Itikaf, Simak 9 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Beritikaf
Begitu juga dengan Sunan Bonang. Pendekatan spiritual yang di kemas lewat seni dan budaya sudah banyak terabadikan dalam karyanya.
"Strategi yang dipakai oleh Sunan Bonang dalam berdakwah adalah melalui lagu riyadhoh, lagu spiritual dengan pendekatan tasawuf. Maka buku-buku yang di tulis oleh Sunan Bonang intinya banyak yang berbicara tentang tasawuf, tentang menata hati,” lanjut Zastrow.
Salah satu buku yang ditulis oleh Sunan Bonang terkait upayanya dalam menata hati masyarakat, yaitu buku Suluk Wuragil.
Suluk Wuragil ini adalah suluk guidance untuk menghidupkan hati manusia supaya kehidupan di dunia bisa tertata dengan baik.