Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Amalan Sunnah di Hari Idul Fitri: Makan Sebelum Salat hingga Berangkat dan Pulang Melalui Jalan Beda

Sunnah tersebut diantaranya, Mandi dan berpakaian terbaik, makan sebelum shalat, bertakbir dan melalui jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Amalan Sunnah di Hari Idul Fitri: Makan Sebelum Salat hingga Berangkat dan Pulang Melalui Jalan Beda
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Umat muslim melaksanakan shalat Idul Adha 1441 H di Masjid Al Azhar Jakarta, Jumat (31/7/2020). Shalat dilaksanakan dengan melakukan protokol kesehatan seperti menjaga jarak antar saf dan wajib memakai masker untuk mencegah penularan Covid-19. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah bin alHusaib) ia berkata, "Rasulullah saw pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sehingga selesai salat." (HR. AtTirmizi)

Dosen Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Khasan Ubaidilah menerangkan, esensi dianjurkan makan sebelum berangkat salat Idul Fitri adalah agar tidak disangka hari tersebut masih hari berpuasa.

Sedangkan untuk shalat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu adalah agar daging kurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah shalat Id.

  • Berangkat dan Pulang Melewati Jalan yang Berbeda

Diriwayatkan dari Muhammad bin Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya dari kakeknya, Nabi saw mendatangi shalat Id berjalan kaki dan beliau pulang melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi. (HR. Ibnu Majah)

Di antara hikmah kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membedakan antara jalan pergi dan pulang adalah agar banyak bagian bumi yang menjadi saksi bagi kita ketika beramal.

"Jalan yang kita tempuh berbeda, sehingga bekas yang timbul dari pejalanan kita tidak terekam di satu titik tapi terekam juga di tempat yang berbeda," terang Khasan.

  • Mengumandangkan Bertakbir

Mengumandang takbir atau takbiran pada hari raya Idul Fitri adalah sesuatu yang disyariatkan oleh agama.

Berita Rekomendasi

Ada dua pendapat dari ulama mengenai waktu dimulainya takbiran.

Pertama, sejak malam setelah maghrib satu hari sebelum salat Idul Fitri dan kedua dimulai saat pagi hari ketika menuju salat Ied.

Berbeda dengan Idul Adha yang kumandang takbir juga digemakan saat hari tasrik hingga 13 Dzulhijah. Pada Idul Fitri, setelah salat Id selesai, maka setelah itu tidak ada lagi takbir.

Baca juga: Panduan Khutbah dan Ketentuan Pelaksanaan Salat Idul Fitri tahun 2021 Berdasarkan Fatwa MUI

Muhammadiyah dalam situs resminya menjelaskan, lafadz takbir ’Ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw adalah:

a. Lafadz takbir ‘Ied seperti disandarkan kepada Ibn Mas’ud, ‘Umar ibn al-Khattab dan ‘Ali ibn Abi Thalib, di antaranya adalah sebagai berikut:

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.

“Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas