Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Doa Qunut Subuh dan Qunut Nazilah: Lafal Arab, Latin, Arti Bahasa Indonesia, dan Perbedaannya

Doa Qunut Subuh dan Qunut Nazilah: Lafal rab, Latin, arti dalam Bahasa Indonesia, dan perbedaannya. Sebagian muslim membaca doa Qunut saat subuh.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Doa Qunut Subuh dan Qunut Nazilah: Lafal Arab, Latin, Arti Bahasa Indonesia, dan Perbedaannya
Tribunsumsel/Khiril
Ilustrasi Bacaan Doa Qunut - Doa Qunut Subuh dan Qunut Nazilah: Lafal rab, Latin, arti dalam Bahasa Indonesia, dan perbedaannya. Sebagian muslim membaca doa Qunut saat subuh, namun ada juga yang tidak membacanya. 

Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.

Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi.

Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau.

Segala Puji bagiMu atas yang telah Engkau pastikan.

Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau.

Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya."

Baca juga: Tata Cara Salat Tarawih dan Witir, Dilengkapi Doa Kamilin dan Bacaan Dzikir Sesudah Witir

Baca juga: 12 Tips Mencegah Dehidrasi saat Puasa, Mulai dari Jenis Makanan dan Aktivitas Harian

Qunut Nazilah

BERITA TERKAIT

Dikutip dari laman Kemenag, selain doa Qunut Subuh, terdapat juga doa Qunut Nazilah.

Doa Qunut Nazilah adalah doa yang dilafalkan untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT dari marabahaya.

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW membaca doa qunut (nazilah) selama sebulan berturut-turut dalam shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib,Isya dan Shubuh selepas mengucapkan: ‘Sami’allahu liman hamidah’ di rakaat terakhir, beliau mendoakan kehancuran bani Sulaim, (yaitu) suku Ri’il, Dzakwan, dan ‘Ushayyah,  dan orang-orang di belakangnya mengucapkan “Aamin”. (Hadis Shahih diriwayatkan Imam Ahmad).

Penjelasan Hadis tentang Doa Qunut Nazilah:

Sebab turun hadis ini berkaitan dengan permintaan suku Ri’il, Dzakwah, Ushayyah, dan Lahyan kepada Rasulullah SAW agar mengirimkan para penghafal Al-Qur’an untuk mengajarkan Islam.

Dalam riwayat lain disebutkan untuk melawan musuh—, dan Rasulullah mengabulkan permintaan tersebut dengan mengirimkan 70 penghafal Al Qur’an.

Namun ketika mereka berada sebuah kawasan bernama Bi’ir Ma’unah, mereka dibunuh dan dikhianati oleh suku-suku Arab tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas