Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

NIAT Puasa Ramadan dalam Bahasa Arab, Latin, serta Artinya, Lengkap dengan Bacaan Doa Berbuka Puasa

Simak bacaan niat berpuasa dan doa berbuka puasa Ramadhan, dalam bahasa Arab, Latin dan artinya dalam bahasa Indonesia.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in NIAT Puasa Ramadan dalam Bahasa Arab, Latin, serta Artinya, Lengkap dengan Bacaan Doa Berbuka Puasa
Freepik
Ilustrasi Berdoa - Simak bacaan niat berpuasa dan doa berbuka puasa Ramadhan, dalam bahasa Arab, Latin dan artinya dalam bahasa Indonesia. 

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih".

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Ambon Kamis, 14 April 2022 atau Hari ke-12 Puasa Ramadhan

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Banyuwangi Kamis, 14 April 2022 Beserta Bacaan Niat Puasa

Dikutip dari buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah oleh Muhammad Syukron Maksum, dijelaskan bahwa rukun berpuasa sebagai berikut.

Rukun Puasa

a. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenamnya  matahari.

b. Berniat agar setiap manusia dapat memperoleh apa yang diniatkan, niat berpuasa  biasanya dilakukan sebelum fajar dengan mengucapkannya.

Berita Rekomendasi

Dikutip dari kotapekalongan.kemenag.go.id, berikut syarat sah berpuasa:

1. Islam, baligh (dewasa)

Hanya umat yang beragama Islam dan sudah dewasa yang diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.

2. Berakal

Artinya bagi orang gila, penyandang epilepsi tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.

3. Mampu secara fisik

Orang yang tidak mampu melaksanakan puasa Ramadhan dikarenakan sakit atau dikarenakan memang benar-benar lemah fisik (dalam arti, apabila dipaksakan berpuasa bisa timbul risiko yang sangat besar seperti sakit parah atau menimbulkan kematian), maka tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.

4. Suci dari haid dan nifas

Bagi wanita yang sedang datang bulan atau menstruasi dan yang sedang dalam keadaan nifas tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.

Akan tetapi, dia wajib untuk qadha atau mengganti puasa dikemudian hari.

5.  Mumayyiz

Bagi mereka yang sudah dapat membedakan antara yang baik dan buruk.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Berita lain terkait Ibadah Puasa

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas