Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Tata Cara Shalat Idul Fitri: Bacaan Niat, Doa Iftitah, Bacaan di Sela-sela Takbir, Waktu Salat Id

Tata cara shalat Idul Fitri mulai dari bacaan niat, jumlah takbir, bacaan di sela-sela takbir, hingga waktu salat Id.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Tata Cara Shalat Idul Fitri: Bacaan Niat, Doa Iftitah, Bacaan di Sela-sela Takbir, Waktu Salat Id
Tribunnews.com/Jeprima
Sejumlah umat muslim saat melaksanakan shalat Idul Fitri 1442 H di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). Bila merujuk keputusan PP Muhammadiyah, Idul Fitri 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Inilah tata cara shalat Idul Fitri mulai dari bacaan niat, jumlah takbir, bacaan di sela-sela takbir, hingga waktu salat Id. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebentar lagi, umat Islam akan merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1443 H.

Bila merujuk keputusan PP Muhammadiyah, Idul Fitri 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Perayaan Idul Fitri ditandai dengan pelaksanaan shalat Idul Fitri pada pagi hari.

Shalat Idul Fitri adalah shalat sunnah dua rakaat yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam saat Idul Fitri 1 Syawal.

Baca juga: Niat dan Tata Cara Shalat Idul Fitri, Lengkap dengan Bacaan di Sela-sela Takbir

Baca juga: Bacaan Niat Shalat Idul Fitri dan Tata Caranya, Dilengkapi Bacaan Takbir Tulisan Arab-Latin

Shalat Id bisa dilakukan secara sendirian atau berjamaah baik di rumah, masjid, maupun lapangan.

Namun kini, pelaksanaan Shalat Idul Fitri bisa kembali dilakukan di masjid atau lapangan dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Sebagai persiapan untuk shalat Id nanti, berikut panduan dan tata cara shalat Idul Fitri, mulai dari bacaan niat, jumlah takbir, dan bacaan di sela-sela takbir.

Berita Rekomendasi

1. Sebelum shalat, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.

2. Shalat dimulai dengan menyeru "ash-shalâta jâmi'ah", tanpa azan dan iqamah.

3. Memulai dengan niat shalat idul fitri.

Lafaz niat shalat Idul Fitri sebagai makmum adalah:

اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan ‘iidil fithri rok’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa

Artinya: Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala.

Sementara bila jadi imam, lafaz niat shalat Idul Fitri adalah:

اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan 'iidil fithri rok'ataini imaaman lillaahi ta'aalaa

Artinya: Saya niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat sebagai imam karena Allah Taala.

Bila shalat Idul Fitri sendirian:

Ushalli sunnata li'idil fithri rak'ataini lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala."

4. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan.

Lalu membaca doa iftitah

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .

"Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin.

Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin."

Artinya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.

Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.

5. Membaca takbir sebanyak tujuh kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.

Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.

6. Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.

7. Ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

8. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak lima kali sambil mengangkat tangan.

Di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam) dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.

Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.

9. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.

10. Ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam.

11. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.

Waktu Shalat Id

Umat Islam melaksanakan Salat Idul Fitri di Masjid Raya Al Mashun, Medan, Kamis (13/5/2021). Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 jatuh pada Kamis (13/5).
Umat Islam melaksanakan Salat Idul Fitri di Masjid Raya Al Mashun, Medan, Kamis (13/5/2021). Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 jatuh pada Kamis (13/5). (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Adapun waktu pelaksanaan sholat Idul Fitri dimulai sejak matahari terbit sampai masuk waktu zuhur.

Merujuk pada kebiasaan orang Indonesia, shalat Idul Fitri digelar mulai pukul 07.00 waktu setempat.

Ada pula yang mulai melaksanakan shalat Idul Fitri mulai pukul 06.00 hingga pukul 08.00 waktu setempat.

Selesai shalat Id, biasanya digelar halalbihalal atau tradisi bermaaf-maafan antar warga desa atau kompleks tempat tinggal.

Amalan Sunnah Sebelum Shalat Id

Sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri, ada beberapa amalan sunah yang bisa dikerjakan, di antaranya:

1. Mengumandangkan takbir

Dalam Kitab Raudhlatut Thalibin, umat Islam dianjurkan untuk mengumandangkan takbir di masjid-masjid, musala, dan rumah pada malam hari raya.

Hal ini dapat dilakukan sejak terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah pada pagi hari raya Idul Fitri.

2. Mandi sebelum shalat Idul Fitri

Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, Nabi bersabda: "Dan dari Amdullah bin Abbas Raliyallahu Anhuma, ia berkata, "Bahwasanya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha."

Untuk itu umat Islam dianjurkan untuk mandi sebelum berangkat ke tempat shalat Id.

3. Memakai pakaian terbaik dan wewangian

Salah satu sunah Nabi Muhammad SAW saat Idul Fitri adalah menggunakan pakaian terbaik.

Selain itu, Nabi juga menganjurkan untuk memakai wewangian.

"Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'Anhu, bahwa: Rasululah SAW memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya." (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak).

4. Makan sebelum shalat Id

Umat Islam dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum shalat Idul Fitri.

Nabi Muhammad SAW selalu makan sebelum melaksanakan shalat Id walaupun hanya sedikit.

5. Shalat Id di lapangn

Dalam hadis sahih riwayat Imam Al Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda: "Dan dari Abu Sa’id Al Khudri Radiyallahu Anhu, ia berkata, 'Adalah Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, beliau keluar pada hari Idul Fitri dan Adha ke musala. Dan yang pertama kali beliau lakukan adalah shalat."

Yang dimaksud mushala dalam hadis tersebut yakni tanah lapang yang letaknya berada di pintu masuk Madinah sebelah timur.

Sementara yang dimaksud 'yang pertama kali dilakukan adalah shalat', yaitu Nabi Muhammad tak memulai dengan khutbah terlebih dahulu.

6. Mengajak semua keluarga ke tempat shalat Id

Pada hari raya Idul Fitri, Nabi Muhammad mengajak semua keluarganya ke tanah lapang tempat pelaksanaan shalat Id.

7. Jalan kaki menuju tempat shalat Id

Salah satu kebiasaan Nabi Muhammad saat menuju ke tempat shalat Id adalah berjalan kaki.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Miftah Salis)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas