Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Contoh Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 1443 H: Kembali ke Fitrah Menuju Ridha-Nya

Contoh teks naskah khutbah Idul Fitri 2022 yang berjudul Kembali ke Fitrah Menuju Ridha-Nya, ditulis Dr Agus Hermanto MHI, Komisi Pengkajian Lampung.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
zoom-in Contoh Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 1443 H: Kembali ke Fitrah Menuju Ridha-Nya
/Jeprima
Sejumlah umat muslim saat melaksanakan shalat Idul Fitri 1442 H di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). Masjid Al Azhar tetap menggelar shalat Idul Fitri secara terbatas di halaman luar dengan menerapkan protokol kesehatan, di antaranya seperti aturan wajib pakai masker dan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk kompleks rumah ibadah tersebut. Tribunnews/Jeprima 

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilham.

Pada hari ini, kita merayakan kemenagan, hari kebahagiaan di mana setiap kita kembali kepada fitrah baik secara dhahir maupun batin agar kita menjadi insan yang bersih, sebagaimana bayi yang baru dilahirkan.

(Kullu mauluudin yuuladu ‘alaa al-fitrah), setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, ibarat kertas putih yang tanpa ada catatan atau warna sedikit pun.

Untuk itu, marilah kita senantiasa bertakbir, tahmid, tahlil Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd.

Pada hari ini patut kita ikrarkan, bahwa saat ini adalah saat yang membahagiakan karena kita dapat menjalin tali silaturahim dengan orang tua, keluarga, para sahabat, dan handaitaulan semuanya.

Hal inilah yang disebut dalam tradisi kita sebagai istilah mudik.

Rasa syukur kita karena pada saat ini kita berkumpul, berbagi kasih, bercengkrama dengan keluarga tercinta, yang sekian lamanya kita berpisah karena segala kesibukan dan aktivitas yang kita jalani sehari-hari.

Berita Rekomendasi

Semoga kita semua senantiasa dalam keberkahan dan ridha Allah Ta'ala.

Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa selama satu bulan penuh kita menjalani ibadah puasa sebagai ujian dan tolok ukur keimanan kita serta ketaatan kita kepada Allah SWT yang semua itu sejatinya adalah mengharapkan ridhanya, karena ridha Allah adalah tujuan akhir cita-cita kita. (Ridhallah ghaayatu aamaalinaa).

Ridha Allah adalah ridha kedua orang tua, sehingga pada saat yang mulia ini yaitu Idul fitri kita dikumpulkan oleh Allah SWT, untuk dapat bersilaturahmi, bersungkeman kepada kedua orang tua dan sanak keluarga semua, suatu kenikmatan yang luar biasa dahsyatnya.

Ridha Allah adalah kesempurnaan dalam hidup dan kehidupan karena dengan ridha Allah kita akan mudah menjalankan ibadah kepada-Nya.

Juga dengan ridha Allah kita akan mendapatkan kebahagiaan, yaitu kebahagiaan duniawi dan ukhrawi dalam waktu yang bersamaan (Ridhallah huwa tamaamu darajaati al-rizki).


Dalam hidup ini kita tentunya selalu berhadap ridha Allah dengan sepenuh hati, sehingga bagaimana dalam hidup ini kita selalu berharap atas ridha Allah yang maha kuasa.

Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas