Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Ragam Tradisi Menjelang Ramadhan di Indonesia: Nyadran, Padusan hingga Malamang

Ada sejumlah tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia menjelang bulan Ramadhan. Mulai dari Nyadran, Padusan hingga Malamang.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Ragam Tradisi Menjelang Ramadhan di Indonesia: Nyadran, Padusan hingga Malamang
https://menpan.go.id/site/berita-terkini/tradisi-nyadran-sambut-ramadan-dengan-bakti-kepada-tuhan-dan-leluhur
Nyadran, tradisi unik Jawa Tengah sambut bulan Ramadhan. Berikut adalah ragam tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut bulan suci Ramadhan. 

3. Dugderan, Semarang

Ribuan pelajar Se-Kota Semarang mengikuti karnaval dugderan di Kawasan Simpanglima Semarang, Senin (14/5/2018). Karnaval atau arak-arakan akan menandai datangnya bulan suci Ramadhan atau yang biasa disebut dengan ritual menyambut datangnya bulan puasa. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Ribuan pelajar Se-Kota Semarang mengikuti karnaval dugderan di Kawasan Simpanglima Semarang, Senin (14/5/2018). Karnaval atau arak-arakan akan menandai datangnya bulan suci Ramadhan atau yang biasa disebut dengan ritual menyambut datangnya bulan puasa. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Tradisi Dugderan mirip seperti pesta rakyat.

Dugderan yang berasal dari kata “Dug” dan “Der”, merujuk bunyi beduk dan dentuman meriam yang mendominasi perayaan ini.

Dugderan biasanya digelar dua pekan sebelum bulan Ramadhan, dan sudah menjadi semacam pesta rakyat menyambut datangnya bulan suci.

Rangkaian acaranya terdapat tari-tarian, karnaval, serta tabuh bedug.

Tradisi ini sudah dilakukan sejak tahun 1881 sampai sekarang.

Tradisi Dugderan juga diramaikan kehadiran maskot Dugderan bernama Warak Ngendog berupa kambing dengan kepala naga lengkap dengan kulit bersisik dari kertas warna warni dan dilengkapi dengan telur rebus.

Berita Rekomendasi

4. Munggahan, Jawa Barat

Sejumlah alumni SMPN Sayati Bandung menikmati sajian makan nasi liwet bersama di Jalan Cicukang, Desa Margahayu Selatan, Kabupaten Bandung, Minggu (28/4/2019). Acara silaturahmi tersebut dalam rangka munggahan menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan 1440 H/2019. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Sejumlah alumni SMPN Sayati Bandung menikmati sajian makan nasi liwet bersama di Jalan Cicukang, Desa Margahayu Selatan, Kabupaten Bandung, Minggu (28/4/2019). Acara silaturahmi tersebut dalam rangka munggahan menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan 1440 H/2019. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat di daerah Jawa Barat ini berasal dari bahasa Sunda, yang berarti “sampai ke”.

Masyarakat Jawa Barat memaknai tradisi Munggahan sebagai sampainya mereka di bulan Ramadhan.

Oleh karena itu, Munggahan kerap dilakukan pada akhir bulan Syakban atau beberapa hari sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Tradisi yang sudah ada sejak masuknya ajaran Islam di tanah Sunda tersebut dilaksanakan dengan botram atau makan bersama, saling meminta maaf, bersilahturahmi ke rumah keluarga serta kerabat, dan melakukan bebersih di tempat ibadah dan makam keluarga.

Munggahan dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah serta untuk upaya membersihkan diri dari hal-hal buruk sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

5. Kirab Dandangan, Kudus

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas