Tata Cara Shalat Tarawih: Niat Salat Tarawih, Bacaan Bilal, Niat Shalat Witir, dan Doa Kamilin
Inilah tata cara shalat Tarawih secara berjamaah dilengkapi dengan niat shalat Tarawih, bacaan Bilal, Doa Kamilin, hingga niat shalat Witir.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Nuryanti
Sehabis itu, Bilal membaca shalawat:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَذُخْرِنَا وَمَوْلاَنَامُح َمَّدْ
ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA SAYYIDINAA WANABIYINAA WAHABIIBINAA - WASYAFII-'INAA WADZUHRINAA WAMAULAANA MUHAMMADIN.
Artinya: Ya Allah, karunianilah kesejahteraan atas junjungan kita, Nabi kita, kekasih kita, - dan yang mensyafaatkan kta (kelak) dan pertaruhan kita dan pemimpin kita Nabi - Muhammad.
Kemudian ajakan memulai shalat tarawih berbunyi:
اَلصَّلاَةُ التَّرَاوِيْحُ رَحِمَكُمُ اللهِ
ASH SHALAATUT TARAAWIIHI RAHIMAKUMULLAAH U.
Artinya: Kerjakanlah shalat tarawih semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kamu - sekalian.
Setelah pada dua rakaat kedua shalat tarawih mengucapkan:
فَـضْلاً مِنَ اللهِ وَ نِعُـمَةً وَمَـغْـفِرَةً وَرَحْمَةً لاَ ِالهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ المُلْكُ و لَهُ الحَمْدُ، يُحْيِـيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْـرٌ,
FADHLAN MINALLAAHI WANI'MATAN WAMAGHFIRATAN WARAHMATAN. LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU LAHUL-MULKU WA LAHUL-HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA A'LAA KULLI SYAI'IN QADIIR.
Artinya: Kemurahan Allah dan nikmatNya dan ampunan serta rahmatNya semoga dilimpah kan kepada kita, tidak ada Tuhan melainkan Allah, Ia Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya segala kekuasaan dan bagiNya segala puji, Dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatuNya Maha Kuasa.
Kemudian bilal membaca shalawat seperti tersebut diatas, dan jamaah menjawabnya: Allahumma shalli wasallim 'alaihi.
Selesai salam pada raka'at yang ke-4 bilal bersama-sama para jamaah membaca: "Subhaanal malikil qudduus ... . " sampai akhir seperti tersebut di atas.
Setelah itu, Bilal membaca shalawat dan dibaca para jamaah: "ALLAHUMMA SHALLI WASALLIM'ALAIHI."
Sehabis itu, Bilal mengucapkan lagi:
اَلْبَدْرُالْمُ نِيْرِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ صَلُّوْاعَلَيْه ِ
ALBADRUL MUNIIRU SAYYIDUNAA MUHAMMADUN SHALLU 'ALAIHI.
Artinya: Bulan purnama yang bersinar seminar, junjungan kita Nabi Muhammad, bershalawatlah kamu semua atasnya.
Selesai salam pada rakaat 6 shalat tarawih membaca:
فَضْلاً مِنَ اللهِ ……….الح
"FADL-LAM MINAL- LAHI WANI 'MAH ............... , sampai akhirnya seperti tersebut di atas.
Kemudian diteruskan dengan salam seperti tersebut di atas.
Selesai salam pada rakaat 8 shalat tarawih membaca :
سُبْحَانَ المَلِكُ الْقُدُّوسْ
"Subhaanal malikil quddus ...............", sampai akhirnya dan diteruskan dengan shalawat seperti tersebut di atas.
lalu membaca:
اَلْخَلِيْفَةُ الأُوْلَى اَمِيْرُالْمُؤْ مِنِيْنَ سَيِّدِنَااَبُو ْبَكْرٍالصِّدِّ يْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
ALKHALIIFATUL UULAA AMIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA ABUU BAKRI - NISH SHIDDIQ'
Jamaah menjawab: RADLIYALLAAHU 'ANHU
Selesai salam rakaat 12 mengucapkan:
اَلْخَلِيْفَةُ الثَّانِيَةُ اَمِيْرُ اْلمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدُنَاعُمَرُابْنُ اْلخَطَّابَ.
ALKHALIIFATUTS TSAANIYATU AMHRUL MU'MINIINA SAYYIDUNA 'UMARABNIL KHATTHAAB.
Dan jamaah menjawab: RADLIYALLAAHU 'ANHU.
Demikianlah dikerjakan pembacaan dalam tarawih dan setiap selesai rakaat ke-4, ke-8, ke-12, ke-16 dan ke-20 bacalah: "Subhaanal malikil ma'buud sampai selesai.
Kemudian shalawat-shalawat seperti tersebut di atas dipimpin oleh bilal dan dijawab oleh jamaah.
Pada rakaat ke-6, ke-10, ke-14, dan ke-18, selesai salam hendaknya membaca: "FADL—LAM MINALLAAHI W ANI'M AH s/d akhirnya.
Pada raka'at ke 16 selesai salam, kemudian Bilal mengucapkan:
اَلْخَلِيْفَةُ الثَّالِثَةُ اَمِيْرُالْمُؤْ مِنِيْنَ سَيِّدِنَاعُثْم َانُ ابْنُ عَفَّانُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
ALKHALIFATUTS TSAALITSATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'UTSMA- ANABNI 'AFFAAN.
Artinya: Khalifah yang ketiga, amirul mukminin penghulu kami Usman bin Affaan.
Dan jamaah menjawab: RADLIYALLAAHU 'ANHU.
Kemudian pada rakaat ke 20 mengucapkan :
اَلْخَلِيْفَةُ الرَّابِعَةُ اَمِيْرُالْمُؤْ مِنِيْنَ سَيِّدِنَاعَلِي ُّ ابْنُ اَبِى طَالِبِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
ALKHALIFATUR RAABI'ATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'ALIYYIBNI - ABII THAALIB.
Artinya: Khalifah yang ke empat amirul mukminin penghulu kami Ali Ibnu Abi Thalib.
Jamaah menjawab: RADLIYALLAAHU 'ANHU.
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Witir sebagai Makmum dan Tata Caranya
Doa Niat Salat Witir
Shalat Witir adalah salat sunat dengan jumlah rakaat ganjil yang dilakukan setelah salat Tarawih.
Sama seperti salat tarawih, sebelum salat witir pun kita harus melafalkan niat.
Berikut doa niat salat Witir yang dapat dibaca:
- Doa niat salat Witir – 1 rakaat:
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Lafal Latin: Ushallii sunnatal witri rok 'atan mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'alaa.
Artinya: Saya niat salat Witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta'alaa.
- Doa Niat salat Witir – 3 rakaat:
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Lafal Latin: Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muman/imaman) lillaahi ta'alaa.
Artinya: Aku berniat shalat Witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma'muman/imaman) karena Allah ta'alaa.
Doa Kamilin
Setelah menunaikan salat tarawih dan witir, awali doa dengan membaca zikir berikut ini:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ
Lafal Latin: Subhaanal malikil qudduus.
Artinya: Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan.
Menurut hadits An Nasai dan Ahmad, sebaiknya kita membaca zikir ini sebanyak tiga kali.
Setelahnya, kita dapat membaca doa yang lazim dibaca para ulama NU dan dikenal dengan sebutan doa kamilin.
Dikutip dari Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, inilah bacaan doa kamilin:
اَللَّهُمَّ ا جْعَلْنَا بِالْاِيْمَانِ كَ مِلِيْنَ وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنِ وَلِلصَّلَاةِحَافِضِيْنَ وَلِلزَّكَ ةِ فَاعِلِيْنَ وَلِمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ وَبِاْلهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ وَعَنِ الَّلغْوِمُعْرِظِيْنَ وَفِى الدُّنْيَازَاهِدِيْنَ وَفِىاْلآخِرَةِرَاغِبِيْنَ وَبِالْقَضَاءِرَاضِيْنَ وَبِالنَّعْمَاءِثَاكِرِيْنَ وَعَلَى اْلبَلَاءِصَابِرِيْنَ وَتَحْتَ لِوَاءِسَيِّدِنَامُحَمَّدٍصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِسَائِرِيْنَ وَاِلَى اْلحَوْضِ وَارِدِيْنَ وَاِلَى الْجَنَّةِدَاخِلِيْنَ وَمِنَ النَّارِنَاجِيْنَ وَعَلَى سَرِيْرِ اْلكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ وَمِنْ طَعَامِ اْلجَنَّةِآكِلِيْنَ وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفٍّى شَارِبِيْنَ بِاَكْوَابٍ وَاَبَارِىقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ مَعَ اْلَذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدٍّيْقِيْنَ وَالشُهَدَاءِوَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ اُوْلَئِكَ رَفِيْقً. ذَلِكَ اْلفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِا للهِ عَلِيْمًا. وَاْحَمْدُلِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ.
ALLAAHUMMAJALNAA BIL ILMAANI KAAMILDNA , WALIFARAA IDLIKA MU-ADDIINA WA 'ALASH SHALAWATI MU HAAFIZHI1NA, WALIZ ZAKAATI FAA'I LINA, WALIMAA 'INDAKA THAALIBIINA WALI'AFWI KA RAAJIINA, WABIL HUDAA MUTAMASSIKIINA, WA'ANIL LAGHWI MU'RIDLIINA, WAFIDDUN-YAA ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, WABIL QADLAA I RAADLINA, WABIN NA'MAA I SYAAKIRII NA, WA'ALAL BALAA-I SHAABIRIINA WATAHTA LI WAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN S H A L L A L L A A H U 'ALAIHI WASALLAMA Y AUM A L QIYAAMATI SAA-IRII NA, WA'ALALHAUDLI WAARIDIINA, WAFIL J AN N ATI DAAKHILnNA WA 'ALAA SARIIRATIL KARA AM ATI QATDIIN, WABIHLURIN TININ MIJTAZAWWIJIINA, W AMIN SUNDLSIN WA ISTABRAQIN WADIIBAAJIN MUTALABBISHNA, WAMIN THA'AAMIL JANNATI AAKILIINA, WAMIN LABANIN WA 'ASALIN MUSHAF FDNA SYAARIBIINA BI-AKWAABIN WA-ABAARIIQA WAKA'SIN MIN MATININ MA'ALLAADZIIN A AN'AMTA 'ALAIHIM MINANNABIYYHNA WASIi SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH SHAALIHIIN A WAHASUNA ULAAIKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADL LU MINAL LAAHI WAKAFAA BILLAAHI 'ALIIMAA, WAL HAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIINA.
Artinya:
"Ya Allah, jadikanlah kami (orang-orang) yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala fardlu, menjaga shalatnya, menunaikan zakat, menuntut/mencari segala kebaikan di sisi-Mu, mengharap keampunan-Mu, senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjuk-Mu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud didunia dan mencintai amal untuk bekal diakherat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensyukuri segala nikmat-Mu dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di bawah naungan panji panji junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan melalui telaga yang sejuk, masuk didalam sorga, terhindar dari api neraka dan duduk ditahta kehormatan, didampingi oleh bidadari surga, dan mengenakan baju-baju kebesaran dari sutera mewarna-warnai, menikmati santapan sorga yang lezat, minum susu dan madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan kendi-kendi yang tak kering-keringnya, bersama-sama dengan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat pada mereka dari golongan para nabi, shiddiqin dan orang-orang yang shahid serta orang-orang shaleh. Dan baik sekali mereka menjadi teman teman kami. Demikianlah kemurahan dari Allah swt dan kecukupan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam."
(Tribunnews.com/Sri Juliati)