IDI Uraikan Apa Saja yang Dilakukan dan Dihindari Penderita Maag Saat Berpuasa
mengatur pola makan penting diterapkan masyarakat di tengah berpuasa, khususnya penderita sakit maag.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sakit maag menjadi salah satu masalah pencernaan yang cukup umum di Indonesia, dengan jumlah penderitanya sangat banyak
Oleh karena itu mengatur pola makan penting diterapkan masyarakat di tengah berpuasa, khususnya penderita sakit maag.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Ulul Albab, Sp.O.
Ia pun memberikan imbauan apa-apa saja yang perlu dijauhi dan dilakukan oleh penderita maag saat berpuasa.
Pertama, masyarakat diimbau menghindari makanan yang dapat memicu gejala maag.
"Di antaranya sperti makanan pedas, asam, berlemak, serta minuman bersoda dan berkafein," ungkapnya dalam acara konferensi pers berupa Gerakan 1 JUTA Kebaikan Tanpa DRAMAAG di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).
Kedua, makanan dengan jumlah besar dalam satu waktu juga perlu dihindari.
Sebaliknya, disarankan makan dalam porsi kecil namun sering.
Karena dapat membantu mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan.
Ketiga, konsumsi makanan yang mudah dicerna dan tidak memicu produksi asam lambung yang berlebihan.
Yaitu seperti roti tawar, oatmeal, sayuran hijau, buah-buahan segar, dan daging tanpa lemak.
Keempat jangan melewatkan waktu makan sahur dan berbuka.
"Serta minum air putih yang cukup saat berbuka dan sahur untuk mencegah dehidrasi, disarankan 8-10 gelas air per hari," paparnya lagi.