Penjelasan PBNU Idul Fitri Tahun 2023 Tidak Seragam dengan Muhammadiyah: Harus Saling Memahami
Idul Fitri atau Lebaran 2023 antara Muhmmadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) diperkiarakan tidak akan seragam.
Penulis: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Idul Fitri atau Lebaran 2023 antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) diperkiarakan tidak akan seragam.
Pasalnya, ketinggian hilal pada tanggal 29 Ramadhan 1444 H meskipun sudah di atas ufuk saat matahari terbenam, tetapi masih di bawah kriteria minimum imkanur rukyah (visibilitas) atau kemungkinan hilal dapat terlihat yaitu 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Dikutip dari website resmi NU Online, Ketua Lembaga Falakiyyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sirril Wafa menjelaskan bahwa perbedaan penetapan awal bulan, baik Ramadhan ataupun Idul Fitri, harusnya disikapi dengan saling memahami satu sama lain.
Menurutnya, kesalingpahaman ini bisa tumbuh dengan mengetahui akar perbedaannya.
“Karena perbedaan Indonesia seperti ini sudah berkali berulang dan menjadi tidak asing lagi bagi umat Islam, maka saatnya masing-masing anggota kelompok yang berbeda memahami akar perbedaannya, dan tidak ambil sikap apriori. Sebab dengan mengetahui duduk persoalannya, diharapkan satu sama lain bisa saling memahami,” katanya dikutip Tribun, Kamis (13/4/2023).
Kiai Sirril mengatakan, agar perbedaan tersebut tidak sampai menggumpal hingga membentuk identitas permanen.
"Jangan sampai perbedaan ini mengkristal menjadi identitas permanen,” kata dosen Ilmu Falak Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Kiai Sirril meyakini bahwa jika masing-masing sudah bisa saling memahami perbedaan harus meningkat untuk menemukan satu titik kesamaan sehingga tidak timbul ego kelompok sendiri.
“Kalau semua bisa paham bahwa perbedaan ini sejatinya bukan termasuk masalah pokok, tapi hanya pada tingkat persoalan cabang atau furu'iyah, yang pada dasarnya teks-teks agama atau nash yang menjadi rujukan adalah sama, maka harus ada upaya peningkatan pemahaman lanjutan yang memungkinkan pencarian solusi untuk sama-sama bergerak menuju titik temu tanpa tonjolkan ego golongan,” ujarnya.
ebagai informasi, data bulan tanggal 29 Ramadhan 1444 H atau 20 April 2023 berdasarkan markaz Jakarta menunjukkan ketinggian hilal masih berada pada 1 derajat 55 menit 43 detik dan elongasi 3 derajat 18 menit 23 detik dengan waktu hilal berlangsung selama 9 menit 29 detik.
Sementara ijtimak terjadi pada Kamis Legi, 20 April 2023 pada pukul 11.16.38 WIB.
Versi Muhammadiyah
Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2023 jatuh pada Jumat, 21 April 2023.
Penetapan Muhammadiyah itu berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang selama ini menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.