Selama Ramadan Cukupi Kebutuhan Tidur, Ketahui Apa Saja Manfaatnya
"Selama Ramadan usahakan bisa tidur minimal 7 jam dalam sehari ya (24 jam). Bisa jam 21.00-04.00," ungkapnya
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Bobby Wiratama
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama bulan Ramadan, umat muslim yang menjalankan puasa rentan alami kurang tidur.
Ini karena harus menyiapkan santap sahur sebelum waktu subuh.
Selain itu, sebagian orang ada yang tidak tidur usai salat subuh karena melakukan aktivitas tertentu.
Terkait hal ini, Praktisi Kesehatan dan Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Taman Sari, Ngabila Salama imbau cukupi kebutuhan tidur selama Ramadan.
"Selama Ramadan usahakan bisa tidur minimal 7 jam dalam sehari ya (24 jam). Bisa jam 21.00-04.00," ungkapnya pada Tribunnews, Sabtu (16/3/2024).
Atau jika terbangun di malam hari upayakan tidur lebih awal pukul 20.00-02.00 WIB.
Lalu sempatkan tidur tambahan satu jam sesudah sahur atau solat subuh.
Lebih lanjut Ngabila ungkap apa saja manfaat tidur yang cukup.
Pertama, tidur dapat meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh.
"Ya! Tidur dapat meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh untuk mencegah sakit," kata Ngabila.
Tidur nyenyak dapat meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dengan produksi sel T dan sel darah putih.
Baca juga: Apa Hukumnya Mengeluarkan Madzi saat Puasa? Ini Penjelasan dan Hadistnya
Keduanya memainkan peran penting dalam respons sistem kekebalan terhadap virus.
Kedua, tidur juga menurunkan produksi hormon stres yang menghambat kemampuan sel T untuk membunuh patogen.
Tidur cukup 7-9 jam sehari dapat memproduksi protein tinggi yang berperan dalam respons kekebalan tubuh.
Selain itu juga membantu pelepasan dan produksi sitokin untuk membunuh berbagai kuman penyakit (antigen) dengan cepat.
Ketiga, meningkatkan respon sel memori imunitas atau antibodi baik alamiah atau didapat dari vaksinasi.
Bahkan bisa meningkatkan sampai 2 kali lipat pasca vaksinasi, untuk efektivitas melawan kuman dengan baik.
"Sebaliknya kalau kurang tidur akan menurunkan efektivitas vaksin atau antibodi dalam melawan kuman,"tutupnya.