Doa Malam Lailatul Qadar yang Dianjurkan saat 10 Malam Terakhir Ramadhan
Inilah beberapa doa malam Lailatul Qadar yang dianjurkan untuk dipanjatkan pada saat 10 malan terakhir bulan Ramadan.
Penulis: Rifqah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, juga merupakan malam yang paling istimewa di bulan Ramadan.
Lailatul Qadar adalah malam di mana Al Quran diturunkan untuk pertama kali dan menjadi tonggak sejarah dalam Islam.
Amalan di malam Lailatul Qadar ini juga menjadi bernilai lebih dan spesial, karena disebut-sebut sebagai malam yang paling mustajab untuk berdoa.
Untuk itu, ketika malam Lailatul Qadar hadir, disarankan agar terus bedoa, banyak-banyak beribadah, bahkan iktikaf atau berdiam diri dan menetap di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Berikut beberapa doa malam Lailatul Qadar yang dianjurkan untuk dipanjatkan, dilansir laman NU Online.
Doa Malam Lailatul Qadar
1. Doa malam Lailatul Qadar berdasarkan riwayat Imam At-Tirmidzi
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Adapun, bunyi hadits riwayat Imam At-Tirmidzi adalah sebagai berikut:
وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي
Baca juga: Doa Itikaf pada Malam Lailatul Qadar dan 5 Keutamaan Itikaf Bagi Muslim
Artinya, “Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai lailatul qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?’
Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,’’” (HR At-Tirmidzi).
2. Doa malam Lailatul Qadar berdasarkan riwayat lima Imam hadits kecuali Imam Abu Dawud
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Adapun bunyi hadits riwayat lima imam hadits kecuali Imam Abu Dawud adalah sebagai berikut:
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: "قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي" رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِمُ
Artinya, “Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah lailatul qadar. Bagaimana doa yang harus kubaca?’
Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,’’” (HR lima imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud. Hadits ini diakui shahih oleh Imam A-Tirmidzi dan Al-Hakim).
Waktu Malam Lailatul Qadar
Mengacu pada hasil sidang isbat pemerintah mengenai awal Ramadan 2024 yang jatuh pada 12 Maret 2024, malam ganjil pada hari terakhir Ramadan dimulai pada Minggu, 31 Maret 2024 malam.
Berikut daftar lengkapnya.
- 21 Ramadan 1445 H: Minggu, 31 Maret 2024 malam Senin, 1 April 2024
- 23 Ramadan 1445 H: Selasa, 2 April 2024 malam Rabu, 3 April 2024
- 25 Ramadan 1445 H: Kamis, 4 April 2024 malam Jumat, 5 April 2024
- 27 Ramadan 1445 H: Sabtu, 6 April 2024 malam Minggu, 7 April 2024
- 29 Ramadan 1445 H: Senin, 8 April 2024 malam Selasa, 9 April 2024
Tata Cara Sholat Malam Lailatul Qadar
Salat malam Lailatul Qadar dilaksanakan sedikitnya 2 rakaat, 1 kali salam.
Namun, bisa juga dilakukan sebanyak 4 rakaat, 1 kali salam dan tanpa tasyahud awal.
Pelaksanaan salat malam Lailatul Qadar ini maksimal sampai 12 rakaat.
Dilansir kitab Durratun Nashihin, berikut niat dan tata cara salat malam Lailatul Qadar:
1. Membaca Niat
Salat 2 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli Sunnata lailatil Qadri Rak’ataini Lillahi Ta’aalaa.
Artinya: “Saya niat shalat sunnah lailatil qadr dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
Salat 4 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba’arakaatin Lillahi Ta’aalaa.
Artinya: “Saya niat shalat sunnah lailatil qadr empat rakaat karena Allah Ta’ala”.
2. Takbiratul Ikhram
Salat Lailatul Qadar dimulai dengan melakukan gerakan takbiratul ikhram, dengan membaca kalimat takbir: Allahu Akbar.
3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
Membaca Al-Fatihah pada rakaat 1 hingga rakaat keempat.
Kemudian membaca surat At-takasur, Al-Qadr, Al-Ikhlas berturut-turut sebanyak tiga kali atau bisa juga membaca surat lain semampunya.
4. Tidak ada tahiyat awal
Salat malam lailatul qadar ini memang agak berbeda dengan pelaksanaan salat wajib, yang memiliki jumlah rakaat yang sama yakni empat rakaat.
Pada salat lailatul qadar, jika telah sampai pada rakaat kedua, maka tidak perlu duduk tahiyat awal.
Melainkan, langsung bangun dan melanjutkan rakaat ketiga.
5. Tahiyat akhir pada rakaat keempat
Sampai pada rakaat keempat, maka duduklah dan bacalah doa tahiyat yang sama dengan doa tahiyat pada salat wajib.
Setelah membaca doa tahiyat akhir, dilanjutkan melakukan salam.
Berikut ini lafal istighfar setelah salam:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullāha wa atūbu ilayhi.
Artinya: Aku memohon ampunan Allah dan aku bertobat kepada-Nya.
Dalam kitab Durratun Nashihin, bagi orang yang mengamalkan shalat sunah dua rakaat lailatul qadar, Allah akan mengampuninya dan mengampuni kedua orang tuanya ketika ia bangun dari duduknya.
(Tribunnews.com/Rifqah)