Alan dan Keluarga Kali Pertama Mudik Naik Kapal: Mau Coba Sensasi Merapah Laut Jawa Tujuan Semarang
Keluarga ini sengaja memilih mudik ke kampung halaman pada momen Lebaran 2024, memanfaatkan program mudik gratis motor naik kapal laut
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alan (39) bersama istri, Nita dan buah hatinya sengaja memilih mudik ke kampung halaman pada momen Lebaran 2024, memanfaatkan program mudik gratis motor naik kapal laut yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama PT PELNI.
Saat di areal Pelabuhan Tanjung Priok, Alan dan keluarga terlihat semringah berfoto bersama dengan latar belakang KM Dobonsolo yang akan mengantar mereka merapah laut menuju Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/4/2024) petang.
Alan mengaku setiap tahun tak pernah melewatkan momen mudik, yang biasa dilakukan dengan mengendarai motor dari rumahnya di Cipinang menuju kampung halaman di Tegal, Jawa Tengah. Tapi, ini kali pertama Alan dan keluarga mudik dengan kapal laut.
"Mudik setiap tahun tapi kalau naik kapal belum pernah, baru kali ini," kata Alan saat berbincang dengan Tribun Network di areal pelabuhan.
Katanya, dia ingin punya pengalaman baru rasanya naik kapal laut dengan jarak yang jauh. Sebagai informasi rute Jakarta - Semarang dengan KM Dobonsolo yang melaju rerata 15 knot atau 30 kilometer per jam akan ditempuh selama 18 jam.
Selain alasan coba pengalaman baru, opsi mudik kapal laut dipilih karena faktor keamanan yang ia nilai jauh lebih baik ketimbang harus lewat jalur darat --motoran bersama istri dan anaknya yang masih kecil.
Mengingat mudik gratis Kemenhub ini turut mengangkut motor menuju kota tujuan. Sehingga selepas merapat di Pelabuhan Tanjung Emas, Alan yang membawa motor ke atas kapal bisa langsung melanjutkan perjalanan menyusuri darat menuju kampung halaman.
"Mau coba, karena kan ada baby nih, biar aman naik kapal laut, kan naik motor soalnya. Karena mudik gratis Kemenhub ini motornya juga naik kapal," jelasnya.
Sebelum berangkat, sejak jauh hari Alan sudah banyak bertanya ke kawannya yang punya pengalaman naik kapal laut.
Dari perbincangan itu ia mendapat petuah bagaimana mengantisipasi mabuk laut dari gerakan kapal dan gelombang laut.
Lebih dari itu, tak ada hal khusus yang dipersiapkan untuk pengalaman barunya ini. Dia hanya menyiapkan keperluan sang buah hati selama 18 jam di atas kapal, seperti susu atau obat-obatan anak.
"Sebelum naik kapal laut udah nanya - nanya teman, katanya kalau yang di atas (bagian deck atas) aman katanya dibanding di bawah terasa gelombangnya. Tapi nggak tahu aja nyobain," terang Alan.
Warga Cipinang, Jakarta Timur ini menuturkan tahu informasi mudik gratis motor naik kapal laut ini dari Instagram Kemenhub.