Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Ramadan Kebaikan Melokal

Apa Itu Wujudul Hilal? Metode Penentuan Awal Bulan Hijriyah yang Digunakan oleh Muhammadiyah

Berikut inilah penjelasan mengenai apa itu Wujudul Hilal, metode penentuan awal Bulan Hijriyah.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Apa Itu Wujudul Hilal? Metode Penentuan Awal Bulan Hijriyah yang Digunakan oleh Muhammadiyah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas mengamati matahari terbenam menggunakan teleskop saat melakukan pemantauan hilal di Masjid Al-Musari'in, Kembangan Utara, Jakarta, Minggu (10/3/2024). Pemantauan hilal tersebut dilakukan untuk menentukan 1 Syawal 1445 H. 

Dasar yang digunakan adalah perintah Al Qur’an pada QS. Yunus : 5. QS. Al Isra’: 12, QS. Al An’am : 96, dan QS. Ar Rahman : 5 serta penafsiran Astronomis atas QS. Yasin : 36 – 40.

Baca juga: Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H Digelar Hari Ini, Berikut 120 Titik Pemantaun Hilal

2. Rukyatul Hilal

Rukyatul Hilal adalah kriteria penentu awal bulan kalender hijriyah dengan cara merukyah (mengamati) hilal secara langsung.

Apabila hilal (bulan sabit) tidak terlihat (atau gagal terlihat), maka bulan (kalender) berjalan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari.

Kriteria ini berpegangan pada hadits Nabi Muhammad:

"Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal, jika terhalang maka genapkanlah (istikmal)".

Kriteria ini di Indonesia digunakan oleh Nahdatul Ulama (NU), dengan dalih mencontoh sunnah Rasul dan para shahabatnya dan mengikuti ijthad para ulama empat mazhab.

Berita Rekomendasi

Namun, hisab tetap digunakan, meskipun hanya sebagai alat bantu dan bukan sebagai penentu masuknya awal bulan hijriyah.

3. Imkanur - Rukyat

Imkanur rukyat adalah kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah yang ditetapkan berdasarkan Musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darusssalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), dan dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan hijriyah pada Kalender Resmi Pemerintah, dengan prinsip:

Awal bulan (kalender) hijriyah terjadi jika:

  • Pada saat matahari terbenam, ketinggian (altitude) bulan di atas cakrawala minimum 2 derajat, dan sudut elongasi (jarak lengkung) Bulan- Matahari minimum 3 derajat; atau
  • Pada saat bulan terbenam, usia bulan minimum 8 Jam, dihitung sejak Ijtima’.

Untuk diketahui, secara bahasa Imkanur-rukyat adalah mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal.

Sementara itu, secara praktis, Imkanur-rukyat dimaksudkan untuk menjembatani metode rukyat dan metode hisab.

Baca juga: Apa Bedanya Rukyat dan Hisab? Metode yang Digunakan untuk Menentukan Awal Ramadan

Terdapat 3 kemungkinan kondisi:

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas