Arif Bantai Istri Gara-gara Sering Ribut dan Banyak Utang
Eka Haryati (27), warga Kampung Nambah Dadi, Lampung Tengah (Lamteng), tewas bersimbah darah di samping sumur rumahnya, Senin (12/7/2010).
Editor: Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, TERBANGGIBESAR - Eka Haryati (27) atau yang akrab disapa Ari, warga Dusun 6, Kampung Nambah Dadi, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah (Lamteng), tewas bersimbah darah di samping sumur rumahnya, Senin (12/7/2010).
Tersangka utamanya adalah sang suami, Arif Haryanto (29), yang sudah sekitar satu bulan terakhir pisah ranjang dengan korban.
Sementara, ibu korban Yatinah (65) juga mengalami luka di telinga dan pelipis akibat pukulan dan senjata tajam. Namun, ia selamat. Menurut Dasimin, tetangga korban, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
Ia mengatakan, ketika itu warga mendengar teriakan Ida Apriliani (18), kerabat korban yang menginap di rumah tersebut.
Menurutnya, setelah mengetahui tersangka sedang menganiaya kedua korban, Ida dan Ribka Haryati (6), anak korban, berlari keluar rumah meminta pertolongan warga.
Warga yang berdatangan kemudian mendapati Eka Haryati telah bersimbah darah akibat beberapa luka tusuk.
Gunadi, kakak korban bahkan mengatakan ketika ditemukan, sebilah golok masih tertancap di tubuh ibu satu anak ini. sementara korban lainnya Yatinah tergeletak tidak jauh dari tubuh korban.
Dari keterangan warga, sedikitnya ada tujuh luka tusuk di tubuh Eka Haryati.
Dasimin melanjutkan, warga kemudian membawa kedua korban ke RS Yukum Medical Center, Terbanggi Besar. Korban Eka Haryati didapati telah tewas kemudian dibawa kembali ke kediamannya untuk dimakamkan.
Sementara Yatinah masih dirawat secara intensif. Ia menambahkan, polisi yang mendapatkan laporan langsung mendatangi TKP sekitar pukul 06.00 WIB.
Menurut Dasimin, suami Eka Haryati dikenal baik di lingkungannya. "Artinya dengan tetangga tidak pernah ribut," ujarnya. Namun, ia tidak menyangkal bila hubungan suami istri tersebut dalam beberapa bulan terakhir ini memang tidak harmonis.
Sumarno, kakak ipar korban, menjelaskan, bibit konflik rumah tangga tersebut memang sudah lama. Dan kian meruncing dalam beberapa bulan terakhir, hingga pisah ranjang.
Menurutnya, konflik tersebut karena pelaku kerap pulang malam, dan banyak utang. Hal tersebut dibenarkan kerabat korban yang lain, Danu.
Menurut Sumarno, diduga tersangka terlebih dahulu menunggu di belakang rumah dekat sumur. Setelah korban ke luar bersama ibunya, tersangka kemudian menganiaya istrinya hingga tewas. Mertuanya juga terluka. Setelah itu, pelaku melarikan diri.