Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nenek Jasiyem Tak Pernah Tinggalkan Suaminya

Cinta Jasiyem (80), kepada suaminya Mujiharjo (80) bak kisah cinta dalam film Romeo-Juliet.

Editor: Kisdiantoro
zoom-in Nenek Jasiyem Tak Pernah Tinggalkan Suaminya
TRIBUN JOGJA/ADE RIZAL
Seorang anak telelap di samping ibunya di pos pengungsian balai desa Tlogo, Prambanan, Minggu (7/11). 
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Shanty Hapsari

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Cinta Jasiyem (80), kepada suaminya Mujiharjo (80) bak kisah cinta dalam film Romeo-Juliet. Jasiyem maupun suaminya, tak akan pergi jika pasangannya tak bersamanya. Mereka selalau bersama dalam situasi suka maupun dua. Di lokasi bencana sekalipun, keduanya tak terpisahkan.

Nenek dan dan kakek warga Cangkringan ini turut menjadi korban saat Merapi meletus dahsyat pada 5 November silam. Saat harus mengungsi ke wilayah lebih rendah, menjauh dari lereng Merapi, mereka seia-sekata mengikuti anjuran pemerintah.

Ketika para pengungsi pindah ke Stadion Maguwoharjo, mereka juga terlihat bersama. Kebersamaan itu juga terlihat saat harus pindah lagi ke Bangsal Pagongan, kompleks Masjid Gede, Kraton Yogyakarta. Kalut bencana tak memisahkan mereka. Mereka memang tak hanya berdua.

"Saya juga bersama anak, mantu dan cucu saya. Bersyukur kami tak terpisah satu sama lain," kata Jasiyem, Senin (8/11/2010).

Bersyukur pula keduanya belum lagi pikun, sehingga tak saling menyusahkan satu sama lain.  Termasuk, tak merepotkan anak dan menantu mereka.

"Masih bisa apa-apa sendiri, ndak perlu bantuan orang lain, mandi, makan, ngapa-ngapain juga sendiri," imbuhnya.  

Menantu mereka yang asli Lampung, Rohniah (41) yang menetap dan mencari penghidupan di Cangkringan, sehari-hari membantu suaminya berternak dan bertani. Rohniah berniat membawa mereka ke Lampung, mengungsi ke tempat kerabatnya yang dinilai lebih aman.

Berita Rekomendasi

Jasiyem dan Mujiharjo pun akan tetap bersama hingga menyeberang pulau mencari tempat lebih melegakan. Semua itu dilakukan agar keselamatan jiwanya terjamin dari amukan awan panas Gunung Merapi yang sekatu-waktu muncul, meski harus meninggalkan kampung halaman, sekaligus tempat kelahirannya di Cangkringan, Sleman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas