Debu Merapi Telah Menyatukan Hati Para Relawan
Dalam waktu singkat para relawan terlihat sudah akrab dan saling kenal. Niat dan tujuan yang sama yang menjadikan mereka demikian dekat.
Editor: Kisdiantoro
Begitu berhasil dievakuasi jasad yang pertama, tim kembali menemukan lokasi jasad kedua yang berada di bawah tempat tidur. Namun, belum sempat dievakuasi terdengar dari kejauhan suara peluit panjang yang menandakan adanya bahaya turunnya wedhus gembel atau serbuan lahar panas ke lokasi evakuasi.
Mendengar adanya hal tersebut, tim langsung bersegera menuju tempat kendaraan berada tanpa sempat membawa jasad korban tadi.
”Sudah nanti kita balik lagi, yang penting selamatkan diri, ayoo turunn..! turuuun!,” teriak anggota TNI AD sambil berlari memperingatkan rombonga yang masih tertinggal dibelakangnya.
Tak lama kemudian, kendaraan yang sudah disipakan tadi sudah mulai dipenuhi oleh aparat bersama relawan yang langsung melanju dengan kecepatan tinggi menunju ke arah selatan. Tujuannya adalah daerah yang lebih aman.
Usaha mereka melakukan evakuasi korban tewas dan masih hidup layak diacungi jempol. Tugas mereka amat berat. Bakan ada sejumlah relawan yang kemudian meninggal karena sapuan awan panas Gunung Merapi.
Kiranya, ucapan Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November ini, pantas dipersembahkan kepada mereka, para pahlawan dari Gunung Merapi.