”Saya yakin ada beberapa warga lain yang tertimbun lahar dan belum dievakuasi, karena kondisinya seperti ini, maka akan sulit mengevakuasinya,”jelasnya. Memang, kondisi dusun Gadingan, desa Argomulyo merupakan salah satu dusun yang paling terparah tersapu lahar panas.

Perjalanan kami pun, sampai sisi timur Kali Gendol dan menyusuri barak pengungsian di desa Wukirsari yang ditinggalkan para pengungsinya beberapa waktu lalu.

Dari pantauan Tribunnews.com, terlihat 3 tenda pengungsuian masih terpaku dengan kuat di halaman kantor desa Wukirsari tersebut. Tampak tumpukan baju layak pakai terlihat dibiarkan berserakan saja di halaman aula kantor desa tersebut.

Selain baju bekas, ada  tumpukan air mineral gelas dan minuman kesehatan (susu) berserakan di tanah bercampur dengan bungkus sisa makanan para relawan.

Di luar aula, juga  terlihat 4 buah bak penampungan yang berisi air tanpa penutup atas dan sudah mulai tergenang dan kotor oleh tumpukan debu vulkanik yang bercampur menjadi satu.

”Pas evakuasi kemarin, semua pengungsi sepertinya meninggalkan dengan tergesa-gesa karena masih berserakan pakaian dan perlengkapan bayi serta alat charger hp yang masih menempel di stok kontak listrik,” jelas Warsito.