Yati Pesek Bikin Pengungsi Merapi Terpingkal-pingkal
ati Pesek ini, tetap percaya diri. Meski tidak cantik, ia tetap bersyukur dengan bentuk wajahnya yang penuh misteri itu.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Kendati wajahnya tidak secantik aktris Dian Sastrowardoyo dan hidungnya tidak sebangir Tamara Blezinsky, tapi pelawak Suyati, (58), atau akrab dengan nama panggung Yati Pesek ini, tetap percaya diri. Meski tidak cantik, ia tetap bersyukur dengan bentuk wajahnya yang penuh misteri itu.
"Meskipun wajah saya misteri, tetapi rejeki saya menteri," katanya, saat memandu acara Istighotsah di hadapan para pengungsi di Jogja Expo Center (JEC), kemarin malam. Para pengungsi yang hadir dalam yang mendengar leluconnya itu langsung tertawa terpingkal-pingkal.
Hipotesis yang disampaikan Yati mengenai wajahnya itu cukup masuk akal. Berkat wajah misterinya itu, ia telah melanglang buana di jagad hiburan tanah air. Khususnya seni pertunjukan lawak bersama grup Srimulat. Yang dimilikinya itu bukan sekadar bakat, tetapi Tuhan telah membentuk wajahnya sedemikian rupa, sehingga dalam diam pun orang-orang bisa tertawa dibuatnya.
Dalam, acara Istighotsah itu, Yati tidak hanya melempar lelucon-lelucon segar dan menghibur. Ia juga sangat bersemangat menginformasikan bahwa susu atau makanan bayi di posko pengungsian itu masih kurang. Namun, naluri lawaknya tetap menonjol dalam setiap ucapannya.
"Susu bayi sak meniko sampun kirang. Punopo susu kagem bapa-bapa ing pengungsian sampun cekap? (Susu bayi saat ini masih kurang. Apakah susu untu bapak-bapak sudah cukup)?" katanya dengan raut wajah serius. Lagi-lagi, para pengungsi yang menjadi peserta Istighotsah itu terpingkal-pingkal.