Pembangunan Shelter Pengungsi Belum Terlaksana
Rencana pembangunan permukiman sementara berupa shelter untuk para pengungsi belum bisa dilaksanakan hari ini.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Rencana pembangunan permukiman sementara berupa shelter untuk para pengungsi belum bisa dilaksanakan hari ini. Rupanya, Pemerintah Kabupaten Sleman masih mencari konsep yang tepat dan efektif untuk pembangunan shelter pengungsi.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu melalui pesan singkat kepada Tribunnewscom, Jumat (19/11/2010).
Rencana pembangunan permukiman sementara berupa shelter tersebut, sebetulnya sudah dihembuskan oleh Sultan Hamengku Buwono X, Kamis kemarin. Kemungkinan pembangunan itu akan dilaksakan hari Jumat, dengan catatan status 'Awas' Gunung Merapi dicabut.
Dikatakan Sultan, permukiman semi permanen itu dibangun untuk kapasitas 345 pengungsi yang rumahnya rusak akibat sapuan awan panas disertai material debu dan pasir letusan Gunung Merapi. Luas shelter direncanakan sekitar 28 meter persegi, namun lokasinya masih belum ditentukan.
Saat itu, Sultan juga menyampaikan bahwa para pengusaha telah mengumpulkan dana secara kolektif untuk pembangunan shelter tersebut. Sementara pemerintah daerah akan membantu dalam hal pengadaan fasilitas listrik dan air.(*)