Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diperlukan Kantong Lahar Berupa Waduk Atasi Banjir

Untuk mengontrol aliran lahar dingin yang diperkirakan turun dalam jumlah besar, diperlukan kantong lahar berupa waduk.

Penulis: Willem Jonata
Editor: Juang Naibaho
zoom-in Diperlukan Kantong Lahar Berupa Waduk Atasi Banjir
TRIBUNNEWS.COM/IMAN SURYANTO
Banjir lahar dingin saat Gunung Merapi meletus diikuti hujan deras setelah kedatangan Presiden SBY, Rabu (3/11/2010) 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Untuk mengontrol aliran lahar dingin yang diperkirakan turun dalam jumlah besar saat terjadi musim hujan per Desember mendatang, diperlukan kantong lahar berupa waduk.

Konsep kantong lahar berupa waduk itu nantinya diharapkan bisa menampung material lahar dingin dengan ruang yang lebih luas. Pasalnya, hulu delapan sungai telah dipenuhi material pasir dan batu-batu besar akibat letusan dahsyat Merapi yang terjadi Jumat (5/11) lalu.

"Palung sungai masih mampu menahan, tapi tetap waspada untuk antisipasi banjir malam hari dengan membikin kantong lahar," kata Kabid Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Besar Kali Opak dan Serayu Imam Mardjianto, Rabu (24/11/2010), dalam Workshop "Penanggulangan Lahar Dingin" di Hotel Jayakarta, Yogyakarta.

Dalam kesempatan itu, ia juga membeberkan sejumlah dusun yang rawan banjir lahar dingin. Di antaranya adalah Dusun Palemsari dan Pangurejo. Kemudian Dusun Kaliadem, Jambu, Petung, Kopeng, Batur, Kepuh, Manggong. Lalu, Dusun Kalitengah, Kali Kidul, Srunen, Singlar, Glagahmalang, Ngancar di Desa Glagaharjo. Dusun Suruh, Bakalan, Ngepringan di Desa Argomulyo, dan Dusun Gungan, Pusung, Gadingan. Dusun Banaran dan Cakran di Desa Wukirsari.(*)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas