Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petugas Kesulitan Musnahkan Bangkai Ternak

Pemerintah Daerah Kabupaten dan Provinsi kesulitan melakukan pemusnahan ribuan bangkai ternak di permukiman warga

Penulis: Willem Jonata
Editor: Prawira
zoom-in Petugas Kesulitan Musnahkan Bangkai Ternak
TRIBUNNEWS.COM/KRISNA SUMARGO
Bangkai ternak teronggok di jalan, Desa Kaliadem Cangkringan Sleman Yogyakarta, Sabtu (30/10/2010) pagi. 
Laporan wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pemerintah Daerah Kabupaten dan Provinsi kesulitan melakukan pemusnahan ribuan bangkai ternak di permukiman warga yang menjadi lokasi bencana letusan Gunung Merapi. Dikhawatirkan, apabila tidak bisa dimusnahkan dalam waktu cepat akan mencemari lingkungan dan menimbulkan bibit penyakit.

"Proses pemusnahan ribuan bangkai ternak tidak bisa secepat yang kita duga. Ada sekitar 2340 ekor sapi yang mati. Setiap hari, yang bisa dibakar, maksimal hanya enam sampai 12 ekor saja," kata Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit Menular Yogyakarta, Maryadi, Rabu, (24/11/2010), dalam jumpa pers di Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi, Jalan Kenari, Yogyakarta.

Jika hal itu tidak bisa ditanggulangi dengan cepat, tentu saja ribuan bangkai ternak itu dapat mencemari lingkungan, terutama kualitas air dan udara. Dampaknya akan berimbas pada kesehatan masyarakat. Mereka terancam menderita penyakit perut, seperti diare, disentri, dan kolera.

Untuk menyelesaikan persoalan tersebut memerlukan prosedur tetap. Pemusnahan tidak hanya cukup dengan melakukan pembakaran saja, melainkan juga dengan penyemprotan disinfeksi dan probiotik. Ketiga hal itu harus dilakukan secara bersamaan.

"Selama ini kita hanya melakukan pembakaran dan penyemprotan disinfeksi dan probiotik secara terpisah. Jadi, ada yang dibakar saja atau hanya disemprotkan disinfeksi dan probiotik. Mestinya kan sebelum dibakar harus disemprotkan. Sebab, untuk mendekat saja sulit. Baunya busuk sekali. Banyak ngengat. Makanya, harus disemprot dulu," terangnya.

Selain itu, kendalanya kendala lainnya, jumlah tenaga atau orang yang akan dikerahkan hanya sedikit. "Tenaganya juga hanya sedikit. Dalam pembakaran kemarin saja dilakukan empat orang. Mereka hanya bisa membakar sekitar 6 ekor sapi," terangnya.

Untuk itu, Pemerintah membutuhkan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait supaya ketiga cara itu dilakukan secara bersamaan, serta bagaimana caranya agar pemusnahan ternak itu bisa diselesaikan dengan cepat. "Kita harus punya disinfeksi dan probiotik yang memadai untuk memusnahkan bangkai ternak itu. Moga dengan cara itu bisa diatasi dengan cepat," katanya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas