Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sardiono Mulai Bangkit dengan Jualan Rokok

SAYA harus bangkit dari musibah yang menimpa keluarga saya ini. Saya harus tetap melangkah ke depan.

Editor: Prawira
zoom-in Sardiono Mulai Bangkit dengan Jualan Rokok
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
Para pengungsi Gunung Merapi mengikuti salat Idul Adha di halaman stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (16/11/2010). 
Laporan Wartawan Tribun Jogja Obed Doni Ardiyanto

“SAYA harus bangkit dari musibah yang menimpa keluarga saya ini. Saya harus tetap melangkah ke depan. Ini yang saya katakan pada teman-teman yang senasib dengan saya,” tutur Sardiono (58), warga Desa Argomulyo, Cangkringan, Yogyakarta, sambil matanya menerawang jauh mengingat rumah dan mata pencahariannnya , Jumat (3/12/2010).

Sardiono kehilangan rumah dan sawahnya akibat awan panas. Sumber pencahariannya pun amblas. Secara ekonomi, keluarga Sardiono bisa dibilang keluarga berkecukupan. Dia berjualan kayu, sedangkan istrinya Umiyati (53),menjual kelapa dan beras di pasar.

“Daripada semakin stres di tempat pengungsian, awalnya saya mencoba berjualan jamu stres. Awalnya saya takut dan malu, tapi karena saya tidak bisa hanya berharap dari bantuan, saya memulai usaha,” kata pria saat sedang menjual rokok dan minuman kemasan bersama istri dan anaknya di emperan toko dekat Posko Bronggang dan Kantor Kecamatan Cangkringan.

Pria yang kepalanya telah berhias uban itu terbilang menjadi warga Cangkringan pertama yang berani berjualan di daerahnya. Dia menggelar dagangannya sejak sepuluh hari terakhir. Warga lainnya pun ikut menyusul membuka warung makan yang telah mereka tinggalkan selama tiga pekan.

“Meja dan lemari ini saya pinjam dari ibu tukang bakso. Modal pun saya dapatkan dari pemberian sanak saudara. Dari jualan rokok ini saya akan kumpulkan sedikit demi sedikit untuk modal jualan lainnya,” ujar pria ini sambil menghisap rokok kretek.

Pasangan orang tua ini berusaha mensyukuri musibah yang mereka alami. Mereka mencoba menghadapi cobaan hidup dengan keceriaan. “Alhamdulilah, rumah saya habis. Disyukuri saja, besok pasti ada gantinya yang lebih baik,” tutur ibu empat anak itu sambil melayani pembeli rokok dengan ramah.

Berkat kegiatan bisnisnya ini, pasangan Sardiono-Umiyati punya tempat tinggal baru selain barak pengungsian. “Rumah saya sekarang, ya di emperan seperti ini,” tegas wanita itu dengan tersenyum.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas