Laporan Wartawan Tribunews.com, Husein Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, WASIOR – Dompet Dana Kemanusiaan Tribun (DKT) untuk korban bencana alam Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, akhirnya tiba di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Senin (20/6/2011) hari ini.

Untuk korban bencana banjir bandang 2010 di Wasior, Tribun menyerahkan satu unit mobil angkutan pedesaan jenis Mitsubishi L-300 Diesel, yang nantinya diharapkan bisa menjadi alat transportasi bermanfaat bagi warga Wasior.

Serah terima mobil dilakukan di Kantor Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama. Pihak Tribun diwakili Wartawan Tribunnews Husein Sanusi, sementara dari pihak pemerintah daerah setempat diwakili Wakil Bupati Teluk Wondama, Zet B Marany.

“Salam hormat kami kepada Pimpinan Media Tribun yang telah memberikan bantuan ini. Kami sangat berterima kasih karena Tribun menjadi salah satu instansi yang peduli terhadap warga Wasior setelah banjir Bandang 4 Oktober lalu,” kata Marani.

Marani menjelaskan, mobil bantuan ini akan dikelola oleh Dinas Sosial Kabupaten Teluk Wondama yang juga hadir dalam acara serah terima mobil.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Teluk Wondama, Andarias Kayukatui, akan memfungsikan kendaraan itu seoptimal mungkin.

Andarias menuturkan bentuk bantuan Tribun ini dinilainya tiba di saat yang tepat karena mobil tersebut akan sangat berguna untuk membantu keperluan warga Wasior yang pada Oktober 2010 lalu terkena bencana banjir bandang.

“Mobil ini sangat cocok dipakai mendistribusikan bantuan kepada warga, selama ini kami selalu kesulitan mencari kendaraan bahkan sering menyewa atau pinjam saat mendistribusikan bantuan,” kata Andarias.

Serah terima mobil bantuan yang mampu memuat penumpang berkapasitas 15 orang ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah, beberapa kepala dinas dan Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Teluk Wondama.

Andarias kemudian menunjuk Bagian Bantuan Sosial Dinas Sosial Wasior, Ihsanuddin, sebagai penanggung jawab kendaraan tersebut. Ihsanuddin menyatakan mobil ini nantinya akan difungsikan semaksimal mungkin.

“Mobil ini juga akan kami gunakan untuk mengangkut masyarakat Wasior terutama yang masih tinggal di hunian sementara (huntara) yang jaraknya jauh dari titik-titik strategis kota Wasior,” kata Ihsanuddin.

Dari pantauan Tribun selama dua hari berada di distrik Wasior, warga Wasior yang masih menempati huntara (semacam tempat tinggal berbentuk barak) memang banyak mengeluhkan transportasi yang belum normal setelah banjir bandang.

Jarak antara huntara dengan beberapa tempat strategis seperti pasar, puskesmas, sekolah, gereja dll bisa mencapai 15 hingga 20 kilometer.