Habitat Tarsius Terancam! Abu Soputan Rusak Hutan Lindung
Getaran dan hujan debu yang disebabkan letusan Gunung Soputan, Minggu pagi lalu, sangat dahsyat. Hujan debu mengakibatkan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Habitat Tarsius Terancam! Abu Soputan Rusak Hutan Lindung](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Tarsius.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, RATAHAN ‑ Getaran dan hujan debu yang disebabkan letusan Gunung Soputan, Minggu pagi lalu, sangat dahsyat. Hujan debu mengakibatkan aliran listrik putus sehingga Kabupaten Minahasa Tenggara gelap gulita, ratusan hektare tanaman rusak, Hutan Lindung Soputan dan Hutan Lindung Kawatak rusak parah.
Putusnya aliran listrik mengakibatkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Noongan terganggu dan kesulitan air bersih karena pasokan air bersih dari PDAM terhenti.."Sekitar sehari tidak ada listrik, sehingga kegiatan pelayanan kesehatan pada warga sedikit terganggu. Kami juga kesulitan mendapat air," ujar dokter Selvana Kanter mengatakan.
Dikatakan, pihak rumah sakit memiliki genset sebagai sumber listrik, tapi tidak bisa digunakan, karena jaringan kabel dalam rumah sakit putus tertimpa cabang pohon. "Sejak siang tadi kami sudah bisa mengoperasikan genset, sehingga sudah ada listrik. Namun sampai saat ini belum ada aliran air bersih dari PDAM. Untuk sementara kami mengambil air di sumur warga yang berjarak cukup jauh dari tempat ini," ujarnya.
Kepala Cabang PLN Minahasa Tenggara Ronggur Simanjuntak memastikan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya perbaikan. "Getaran Soputan saat meletus merusak berbagai fasilitas PLN di gunung potong, sejak subuh kemarin kami sudah upayakan berbagai perbaikan," kata Ronggur.
Ronggur memperkirakan warga kabupaten salak sudah bisa menikmati lagi aliran listrik pada sore hari ini."Kami usahakan hari ini listrik sudah menyala kembali," tandasnya.
Senada, Humas PT PLN Sulttenggo, Lefrand Maleke, mengatakan abu vulkanik Soputan menempel pada seluruh bagian isalator listrik di daerah Pangu, Kecamatan Ratahan. "Diupayakan hari ini listrik sudah ada karena petugas kami banyak turun ke lapangan melakukan pembersihan," ujarnya
Hujan debu juga merusak ribuan hektare Hutan Lindung Soputan dan Hutan Lindung Kawatak. Jutaan kubik abu vulkanik mengakibatkan pohon berukuran besar bertumbangan. "Bencana ini luar biasa. Kami akan segera mendata berbagai kerugian yang kami alami, baik flora maupun fauna" ujar Kadis Kehutanan Mitra, Djony Ronsul.
Hutan Lindung Soputan menjadi penting karena merupakan penopang bagi kehidupan masyarakat Ratahan. Pemerintah pun terus berusaha menjaga kelestariannya, seperti menanam pepohonan. Namun alam berkehendak lain. "Sedikitnya 5000 bibit pohon mahoni yang baru ditanam Mei 2011 lalu kini hilang ditimbun abu," kata Djony.
Padahal pemerintah kabupaten telah mengharapkan hasil dari gerakan tanam pohon di hutan seluas 3055,47 hektare ini. Habitat bagi satwa endemik seperti, burung hantu, monyet, tupai, dan tarsius turut terancam. Sementara Hutan Lindung Kawatak seluas 400 hektare juga rusak total sehingga membutuhkan masa rehabilitasi yang sangat lama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.