Menanti Terobosan Sang Putra Kalbar, Raja Sapta Oktohari
KEBERHASILAN Raja Sapta Oktohari (RSO) menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
Editor: Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribun, Andi Asmadi
KEBERHASILAN Raja Sapta Oktohari (RSO) menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2011-2014 tidak saja menjadi kebanggaan Hipmi Kalbar yang sejak awal mengusungnya, tetapi juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Kalbar.
Okto sebagai sosok muda yang enerjik dan selalu berpikir out of the box setidaknya telah menunjukkan bahwa Kalbar juga bisa berperan di pentas nasional.
Jika selama ini banyak yang mencibir dan memandang sebelah mata pada kemampuan sosok muda dari Kalbar, maka kini saatnya Okto memperlihatkan karya dan prestasinya.
Kemenangan Okto dalam pemilihan ketua umum di ajang Munas XIV Hipmi yang digelar di Hotel Grand Clarion and Convention, Makassar, Rabu (19/10/2011) malam, menjadi sangat bermakna lantaran persaingan untuk menuju kursi Hipmi-1 sangat ketat.
Bagaimana tidak, dua dari empat kandidat yang mengemuka menjelang munas adalah putra dari menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, yang tentunya --diakui atau tidak-- memiliki akses yang lebih luas dengan peran yang diemban orangtuanya.
Kedua anak menteri itu masing-masing Raditya Priamanaya Djan atau Pria (putra Djan Faridz, Menteri Perumahan Rakyat) dan Erick Hidayat atau Erhi (putra MS Hidayat, Menteri Perindustrian). Sedangkan satu kandidat lainnya adalah Harri Warga Negara, Ketua BPD Hipmi Sulawesi Barat.
Kekuatan kedua anak menteri itu semakin membesar ketika mereka bersatu dan mendorong Pria sebagai calon yang bertarung langsung dengan Okto dengan mengedepankan basis dukungan dari Jawa dan Sumatera.
Kita percaya, proses pemilihan ketua umum dalam Munas XIV Hipmi telah berlangsug jujur dan adil tanpa melibatkan kekuatan uang, sebagaimana yang sudah diwanti-wanti sejak awal oleh mantan Wapres Jusuf Kalla.
Dengan demikian, pilihan terhadap Okto merupakan pilihan rasional dan profesional dari total 165 peserta dari 33 BPD Hipmi se-Indonesia yang memiliki hak suara.
Yang menjadi pekerjaan besar Okto sekarang ini adalah bagaimana mewujudkan visi-misi yang ia sampaikan menjelang pemilihan. Visinya adalah menjadikan Hipmi sebagai organisasi kader pengusaha muda yang mandiri dan bermanfaat bagi seluruh anggota.
Sedangkan misinya, meningkatkan kualitas dan kuantitas Hipmi sebagai organisasi kader pengusaha muda Indonesia. Untuk mencapai visi-misi itu, Okto menancapkan tiga pilar pengembangan.
Pertama, penyempurnaan database anggota Hipmi. Kedua, membangun Hipmi yang bermanfaat bagi seluruh anggota. Ketiga, Hipmi yang mandiri secara finansial.
Terlepas dari visi-misi itu, pekerjaan besar Okto lainnya adalah bagaimana memajukan daerahnya sendiri, Kalbar, melalui program-program terobosan Hipmi.
Jika Ketua Umum BPP Hipmi periode lalu, Erwin Aksa, mencanangkan program mencetak sejuta pengusaha dan juga program Hipmi-Kampus, maka kita berharap dari tangan dingin Okto muncul terobosan out of the box yang lebih brilian lagi.
Terobosan itu nanti kiranya bisa memberi manfaat besar bagi Kalbar, dalam mengentas pengusaha-pengusaha muda yang kreatif, andal, dan tangguh, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan kaum muda. Terobosan itu semoga bisa mengikis generasi instan yang sudah begitu banyak tercipta selama ini.