Seorang Awak Cessna Dipastikan Tewas
Setelah dicari hampir dua pekan, akhirnya keberadaan Cessna 172 milik Nusa Flying International School bisa dipastikan
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Setelah dicari hampir dua pekan, akhirnya keberadaan Cessna 172 milik Nusa Flying International School bisa dipastikan. Senin (28/11), warga menemukan sayap dan ekor pesawat di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) bagian barat, tepatnya di lembah Kawah Burung, Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.
Seorang awak Cessna dipastikan tewas. Namun belum diketahui identitas korban tewas itu. "Jadi ada satu orang di dalam kokpit meninggal. Tapi kami tidak tahu apakah itu pilot atau siapa," kata Kabid Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat, AKBP Martinus Sitompul, semalam.
Adapun serpihan pesawat yang ditemukan itu berupa kotak warna silver terbuat dari aluminium yang bertuliskan Whelen, Model A490ATSCF, PN ; 01-0770062-03 REF R, 14VDC @ 4.0A,28VCD@2.0A. WEGHT : 1.7 lbs, MFG DATE : 12-02, SERIAL NO.17038, FAA PMA STC SA800EA dan serpihan pesawat engine bagian depan terbuat dari fiber sepanjang 41 cm lebar 21 cm.
"Tim SAR memfotonya, lalu mengirimkannya kepada pemilik pesawat, yaitu Nusa Flying di Jakarta. Mereka membenarkannya," kata Martinus, yang menambahkan, warga Argalingga yang menemukan serpihan pesawat itu adalah Didi Sutardi, Rudi, Nana, Ade, dan Ajat.
Menurut Martinus, Senin malam tim SAR dari Brimob Polda Jawa Barat menuju lokasi Kawah Burung. Namun mereka tanpa disertai anjing pelacak. "Semuanya 40 personel Brimob Polda Jabar. Dari jumlah tersebut, sepuluh personel Senin malam naik menuju lokasi penemuan
untuk melakukan evakuasi. Nanti gabung bersama Tim SAR lainnya," ujar Martinus.
Menyisir Kawah Burung
Serpihan pesawat Cessna itu ditemukan warga Argalingga yang tergabung dalam tim sukarelawan. Mereka menemukan itu ketika menyisir hutan di kawasan lembah Kawah Burung, guna mencari keberadaan Cessna. Sebab, setelah sepekan pencarian, mereka belum juga menemukan titik terang keberadaan pesawat latih tersebut. Toto Raksa Bumi, salah seorang sukarelawan, mengatakan, ia menemukan serpihan pesawat dan benda mirip dinamo tergeletak di lembah Kawah Burung. Merasa itu sebagai bagian dari Cessna 172 yang selama ini dicarinya, Toto pun melaporkan temuan itu ke Polsek Argapura.
"Tadi sekitar jam 10.00. Ada puing-puing pesawat di bawah," kata Toto saat dihubungi Tribun melalui sambungan telepon, kemarin siang. Selain menemukan serpihan pesawat, kata Toto, dia juga melihat badan pesawat di atas bukit. Badan pesawat itu sudah terbelah menjadi dua.
Namun, kata dia, timnya tidak bisa menuju lokasi badan pesawat. Sebab, selain cuaca yang tidak mendukung karena kabut sudah tebal, juga hari sudah dekat dengan sore. "Kemungkinan baru bisa evakuasi besok. Kalau sekarang keburu sore, dan jarak dari sini ke titik pesawat itu butuh waktu enam jam karena medan yang sulit," kata Toto.
Setelah ditemukan, serpihan yang diduga sayap dan ekor Cessna itu langsung dibawa ke posko pencarian Cessna di Desa Argalingga. Benda itu diamankan oleh Kepolisian Resor Majalengka.
Suara Mesin Rusak
Sebelum menemukan serpihan pesawat, kata Nalman, warga yang dengan
sukarela mencari Cessna sudah melakukan pencarian sejak Senin (21/11). Namun pencarian selama sepekan itu belum membuahkan hasil. "Sebelumnya juga, yakni pada Rabu (16/11), ada petani di Desa Cikaracak yang mengaku mendengar suara seperti mesin rusak. Tapi ketika itu, tidak terlihat ada pesawat terbang," kata Wakapolsek Argapura, Ipda Nalman.
Setelah mendengar suara seperti mesin rusak, ujar Nalman, warga juga langsung mendengar bunyi benda jatuh. Suaranya cukup keras, tapi warga tidak mengecek lokasi, dan hanya melaporkan ke Polsek Argapura.
Selain itu, Polsek Argapura sempat menerima laporan adanya dua pesawat terbang rendah di kawasan TNGC Desa Cikaracak. Dua pesawat itu diduga digunakan tim untuk mencari Cessna.
"Atas laporan itu, kemudian pada Senin (21/11), Kapolsek memimpin pencarian bersama enam orang warga. Tapi sampai Minggu (27/11), memang belum ada hasil," ujar Nalman.
Cessna 172 milik Nusa Flying International School hilang kontak sejak Rabu (16/11) pagi dalam perjalanan Jakarta-Cirebon. Pesawat sempat melakukan kontak terakhir pukul 08.19, dan terdeteksi di 30 mil timur Purwakarta. Pesawat yang diawaki Partogi Sianipar (instruktur), Muhammad Fikriansyah (siswa), dan Agung Febrian (siswa) itu lepas landas dari Halim Perdanakusumah pukul 07.40. (roh/dic)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.