Hendryk Yakin Ada Pembeli Bakso Terseret dan Belum Ditemukan
Malam itu, Hendryk Maulana (28) baru saja melangkahkan kakinya keluar dari kantornya Bank Mandiri KCP Cisarua Bogor.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malam itu, Hendryk Maulana (28) baru saja melangkahkan kakinya keluar dari kantornya Bank Mandiri KCP Cisarua Bogor. Berjalan menuju tempat sepeda motornya parkir, Hendryk melihat warung bakso di sebelah kantornya sedang ramai.
"Paling tidak ada lima orang pembeli ," kata Hendryk. Hendryk terus berjalan sampai tiba-tiba saja langkahnya terhenti karena mendengar dan melihat sebuah bus sedang berjalan oleng dan kencang menuju ke arahnya. Naluri mendorongnya mundur beberapa langkah untuk menghindar.
"Saya terdiam, bengong setelah bus itu menyeruduk warung bakso. Saya cuma berdiri tiga meter dari situ. Teriakan minta tolong pun terdengar," kata Hendryk.
Sesaat sebelum kecelakaan maut itu, Hendryik mengaku melihat lima wanita mengenakan batik tengah makan bakso. Kelima orang itu diperkirakan satu rombongan karena mengenakan baju batik yang sama.
Dari pantauan Tribunnews.com, tak ada lagi warung bakso yang dimaksud Hendryk. Yang tertinggal hanya dua dandangnya dan sejumlah perkakas memasak.
"Ada lima orang yang lagi makan bakso. Ada juga satu tukang baksonya perempuan dan dia sudah ketemu tapi meninggal dunia, sama dua orang yang beli bakso tadi juga meninggal. Ada dua orang konsumen, perkiraan saya kebawa di depan bus ini," ujar Hendryk dengan menunjuk bus Karunia Bakti.
Setelah kecelakaan itu, Hendryk mengaku hanya bisa terdiam karena syok. "Motor teman saya saja itu sudah hancur enggak ada bentuknya," imbuhnya. (Abdul Qodir)