BBM Belum Naik Harga Kedelai Melesat Duluan
Sriyanto (41) mengaku hanya bisa menaikkan harga tahu, jika harga bahan bakar minyak (BBM) jadi dinaikan.
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Obed Doni Ardianto
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Sriyanto (41) mengaku hanya bisa menaikkan harga tahu, jika harga bahan bakar minyak (BBM) jadi dinaikan.
“Mau bagaimana lagi. Kalau naik BBM-nya, bahan baku dan tranport juga ikut naik,” ujarnya, Sabtu (10/3/2012).
Rencana pemerintah menaikan harga BBM membuat para pengusaha kecil ikut merasakan imbasnya. Sriyanto yang merupakan pengrajin produk tahu di Dukuh Pandean, Kelurahan Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, udah merasakannya.
“Harga kedelai yang menjadi bahan baku kami sudah mulai naik, sudah mulai ancang-ancang. Tidak hanya bahan baku, kayu dan bambu yang menjadi bahan bakar untuk mengolah tahu juga ikut naik. Lumrah saja, kan mengangkutnya pakai bensin juga,” jelasnya.
Kenaikan harga kedelai sudah mulai terasa beberapa pekan ini, baik kedelai lokal maupun kedelai impor. Menurut pria yang memiliki enam orang karyawan borongan, jika harga BBM naik, maka harga juga akan ikut naik.
Harga kedelai lokal saat ini mencapai Rp 5.800, padahal sebelumnya Rp 5.400. Sedangkan kedelai impor naik sekitar Rp 200, dari Rp 5.900 menjadi Rp 6.100.
“Belum lagi kondisi musim penghujan akhir-akhir ini, banyak kedelai yang busuk,” ungkap pria yang menekuni usaha tahu sejak lulus SMA. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.