Pelajar Terkapar Ditembak di Papua
Motto Kapolda Papua Irjen Bigman Lumban Tobing, 'Tidak Ada Lagi Tetesan Darah dan Air Mata di Bumi Papua', nampaknya hanya angin lalu.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Chanry Andrew Suripatty
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Motto Kapolda Papua Irjen Bigman Lumban Tobing, 'Tidak Ada Lagi Tetesan Darah dan Air Mata di Bumi Papua', nampaknya hanya angin lalu.
Sebab, aksi terror dan tindak kekerasan kembali terjadi di Papua. Gilberth Madika (16), pelajar kelas II SMU Kalam Kudus, Jayapura, Senin (4/6/2012) sekitar pukul 21:25 WI, ditembak orang tak dikenal (OTK), di Jalan Skyland, Kotaraja, Jayapura.
Menurut beberapa teman korban yang menjenguk di RSUD Dok II Jayapura, peristiwa berawal saat Gilberth yang mengendarai Honda Karisma, baru pulang melayat dari rumah sahabatnya, di kawasan Polimak IV, Jayapura.
Di Jalan Skyland, Kotaraja, Gilberth tiba-tiba mendengar bunyi ledakan, dan tak lama ia merasakan ada cairan keluar dari dadanya.
Gilberth lantas memacu sepeda motornya hingga dekat sebuah SPBU di Kotaraja, dan berhenti untuk meminta bantuan.
Korban akhirnya ditolong oleh beberapa warga sekitar, yang langsung membawanya ke RS Bhayangkara Polda Papua. Namun, karena kondisi korban yang cukup kritis, akhirnya petugas RS Bhayangkara merujuk korban ke RSUD Dok II Jayapura.
Keterangan berbeda dikatakan oleh seorang petugas medis, yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, saat dimintai keterangan soal peristiwa yang dialami, korban mengatakan bahwa saat melintas di Jalan Skyland, ia diapit oleh dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.
Lalu, tiba-tiba ada bunyi ledakan di depan dadanya, dan korban merasakan ada cairan yang keluar dari dadanya.
Kedua orangtua Gilberth sangat terpukul dengan kejadian ini. Saat Tribunnews.com meminta keterangan soal kejadian yang menimpa putra mereka, mereka belum mau berkomentar.
"Maaf, kami sangat syok, jadi belum bisa kasih komentar," ujar ibu korban.
Sementara, Kasat Reskrim Polresta Jayapura AKP Ridho Purba, menolak memberikan keterangan. Ia menyarankan agar mewawancarai Kabid Humas Polda Papua AKBP Johannes Nugroho Wicaksono.
Menurut George Rumborias, dokter jaga di RSUD Dok II Jayapura, Gilberth mengalami trauma keras pada bagian dada sebelah kanan, di mana ada luka berlubang yang tembus ke punggung.
Saat ditanya apakah ditemukan serpihan peluru atau benda tumpul lain di tubuh korban, Goerge mengatakan tidak ditemukan benda asing atau proyektil peluru di tubuh korban.
Gilberth masih dirawat di Ruang ICU RS Dok II Jayapura, dengan penjagaan ketat polisi. (*)
BACA JUGA