Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolda Papua tak Tahu Dosen FISIP Uncen juga Ditembak

Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs.Bigman Lumban. Tobing, SH, mengaku belum mendapat laporan soal penembakan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kapolda Papua tak Tahu Dosen FISIP Uncen juga Ditembak
Chanry Andrew Suripatty
Pasukan Elite Kepolisian dari Brimob Polda Papua dengan persenjataan lengkap, saat melakukan penjagaan ketat disetiap sudut kota Jayapura, dan dibeberapa wilayah yang dianggap rawan aksi penembakan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal terhadap warga di Jayapura, Papua, Selasa (12/6/2012). 

Laporan Kontributor Tribunnews.com, Chanry Andrew Suripatty

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs.Bigman Lumban. Tobing, SH,  mengaku belum mendapat laporan soal penembakan dosen FISIP Uncen Sriyono, yang kini masih menjalani perawatan medis pasca operasi usus bekas tembakan yang dijalaninya di Rumah Sakit Angkatan Laut Jayapura.

"Kalian (wartawan) cek ke Polresta dan Polsek, itu ada laporan keluarga korban atau tidak, sebab, saya belum mendapat laporan baik dari Kapolres maupun Kapolsek,’’ kata Kapolda kepada wartawan di Buper Waena, Rabu (13/6/2012) siang tadi..

Kapolda mengaku, jika benar ada laporan keluarga korban ke Polsek atau Polresta, maka, dirinya akan mencopot jabatan Kapolresta dan Kapolsek setempat. "Jika benar ada laporan, saya tidak segan-segan untuk gantikan Kapolsek dan Kapolresta, karena semua harus kasus harus dilaporkan kepada pimpinan," tegasnya.

Sebelumnya, keluarga korban,  Mardiono kepada Tribunnews.com di Jayapura Selasa (12/6/2012) kemarin mengatakan,  penembakan korban terjadi 24 Mei 2012 lalu. Pihak Kepolisian mengatakan korban terkena bom molotov.

“Selama ini korban luput dari pemberitaan media bahkan Kepolisian sendiri tidak menindaklanjuti kasusnya. Hal ini tentunya disayangkan pihak keluarga," Keluhnya.

Mardiono mengaku, pascakejadian polisi tidak pernah datang ke rumah sakit sekedar mengetahui kondisi korban apalagi untuk memeriksanya. Bahkan, kata dia, polisi juga tidak pernah meminta hasil visum dokter.

BERITA REKOMENDASI

Pihak keluarga berharap Polisi segera mengusut kasus ini dan menangkap pelakunya. Sebab peristiwa yang terjadi bukan karena kelalaian ataupun kesengajaan dari korban, tapi karena situasi daerah yang memang tidak aman.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Raya Skyline depan tugu Theys, 24 Mei 2012 lalu sekitar pukul 21.15 WIT. Peristiwa ini terjadi seminggu sebelum penembakan warga Jerman.  Korban mengalami luka tembak di pinggang tembus perut, dan sudah dua kali menjalani operasi penyambungan usus.

Baca juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas