Ponsel Jadi Pilihan Perantau untuk Bersilaturahmi
Permintaan maaf dilakukan dengan komunikasi langsung (menelepon) dan melalui pesan singkat atau SMS.
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Sebagian besar perantau di Kota Samarinda, Kalimantan Timur yang tidak mudik ke kampung halaman pada Lebaran tahun ini, memanfaatkan fasilitas telepon seluler untuk meminta maaf dan mengucapkan selamat Idul Fitri kepada orangtua, keluarga, teman, hingga pacar.
Permintaan maaf dilakukan dengan komunikasi langsung (menelepon) dan melalui pesan singkat atau SMS. Umratu (29), ibu rumah tangga, perantau asal Bima, Nusa Tenggara Barat mengaku, setiap Lebaran hanya bisa meminta maaf lewat ponsel kepada orangtuanya di kampung halaman.
"Saya sudah tiga tahun enggak mudik, jadi minta ampun lewat teleponan aja," ujar Umratu kepada Tribun, yang bersilaturahmi ke rumah kontrakannya di RT 09 Kelurahan Simpang Tiga Kota Samarinda, Minggu (19/8/2012).
Hal senada dilakuka Suroto (28). Pria lajang asal Kota Surabaya, Jawa Timur juga hanya bisa meminta maaf kepada orangtua dan pacarnya di kampung saat Lebaran karena tidak bisa mudik.
"Mau mudik sih, karena kangen bangat ama orangtua dan pacar, tapi duit enggak cukup. Insya Allah tahun depan mudik," tutur Suroto yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan di Sempaja, dan bertempat tinggal di Sengkotek Loa Janan Ilir Samarinda. (*)
BACA JUGA