Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Pengawal Sayang: 'Syukur Bijak Melakukan Pembiaran'

nsiden penghadangan mobil rombongan Syahrul Yasin Limpo Agus Arifin Numang yang diduga dilakukan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Polisi Pengawal Sayang: 'Syukur Bijak Melakukan Pembiaran'
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Tiga pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel, (dari kiri ke kanan) Ilham Arief Sirajuddin-Azis Qahhar Mudzakar, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu mang, dan Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi, saling berpegangan tangan usai debat kandidat di Makassar, Sulsel, Kamis (10/1/2013). Pada debat kandidat, tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur berjanji membawa Sulawesi Selatan (Sulsel) jauh lebih baik. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy

TRIBUNNEWS.COM, LUWU -- Insiden penghadangan mobil rombongan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang yang diduga dilakukan massa pendukung fanatik pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar diyakini kebenarannya oleh aparat kepolisian yang melakukan pengawalan melekat di Sayang.

"Justru Pak Wabup Luwu Syukur Bijak yang melakukan pembiaran adanya penghadangan mobil Pak Gub dan Wagub beserta dengan rombongan adan iring-iringannya di tengah jalan poros trans Sulawesi," tegas Usman salah satu personil polisi yang melakukan pengawalan melekat di pasangan calon nomor urut dua.

Peristiwa penghadangan tersebut terjadi di Luwu, Desa Batustanduk, Kecamatan Walenrang, Luwu, sekitar pukul 18.35 wita, Sabtu (12/1/2013) tatkala rombongan Sayang beserta dengan iring-iringannya termasuk puluhan wartawan pulang dari kampanye di dua kabupaten yakni di Lutra dan Lutim.

Kalau memang Ketua Demokrat Luwu itu mengaku berada di lokasi kejadian untuk memantau. Justru itu tidak benar, malah Syukur Bijak hanya berdiri di pinggir jalan melihat adanya tindakan penghadangan mobil rombongan Sayang.

Termasuk mobil pengawalan polisi ikut dihadang sejumlah orang yang mengenakan baju atribut IA. "Ini kan sudah pembiaran namanya, melihat di depan mata adanya tindakan yang bisa menciderai orang lain," ujarnya.

Dia mengaku apa yang diberitakan sebelumnya oleh para wartawan merupakan pandangan mata dan itu dialami langsung. Dan memang seperti itulah kejadiannya. "Tidak direkayasa apalagi di tambah-tambahi. Justru saya  juga melihat langsung kejadian itu," katanya.

Berita Rekomendasi

Baca juga:

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas