Khofifah Siap Bertarung Lawan Incumbent Soekarwo
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyatakan sangat siap melawan incumbent pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa)
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyatakan sangat siap melawan incumbent pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) meski belum secara resmi melakukan deklarasi akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2013.
Bahkan agar dapat memenangkan pertarungan dalam Pilgub yang digelar 29 Agustus nanti, Khofifah menyiapkan strategi kapal selam.
Menurut Khofifah, kapal selam yang dimaksudkannya adalah partai politik (parpol) dan non parpol. Karena berupa kapal selam, meski dalam perjalanan lebih banyak berada di laut, posisi bisa diatas permukaan air dan di dalam air laut.
"Dan meski di dalam air, kapal selam itu bisa menembak ke atas lho," ujar Khofifah kepada wartawan.
Tak hanya itu saja, ketika berada di dalam laut, kapal selam yang dipakainya ini, lanjut Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid ini juga dapat menjaring partikel-pertikel kecil dan biota laut.
"Makanya strategi kapal selam kita pakai untuk pemenang (Pilgub Jatim)," tegasnya.
Ditegaskan Khofifah, kapal selam yang dipakai mengarungi lautan Pilgub Jatim 2013 sudah siap berlayar. Nah, ketika di tengah perjalanan ternyata ada tambahan kendaraan lain, hal itu dinilai merupakan bagian dari proses politik.
"Jadi, jangan dikira selama ini saya tidak bergerak," tegasnya.
Khofifah menyadari, bahwa pertarungan dalam Pilgub 2013 berbeda dengan Pilgub 2008 lalu, dimana waktu itu dirinya yang berpasangan dengan Mudjiono (KaJi) juga ikut bertarung bersama empat pasangan Cagub-cawagub lain. Untuk dapat menang melawan lawannya yang saat ini jadi incumbent (KarSa), semua infrastruktur harus disiapkan dengan matang.
Untuk itu, Ketua Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU Khadijah ini menegaskan, pihaknya telah menyiapkan beberapa tim yang loyal dan sengaja dibentuk secara terpisah untuk memenangkan kontestasi gawe politik lima tahunan di Jatim.
Dengan begitu, timnya nanti tidak berada di bawah satu koordinator pemenangan. Jika satu komando, dia khawatir keberadaan tim akan mudah dilumpuhkan.
"Jadi tim pemenangan nanti akan bergerak secara sporadis," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.